Mohon tunggu...
Syukron Albusta
Syukron Albusta Mohon Tunggu... Wiraswasta - www.dokterspiritual.blogspot.com

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. _Pramoedya Ananta Toer_

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rizki yang Tidak Pernah Tertukar

18 September 2018   00:09 Diperbarui: 18 September 2018   00:56 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berdoa saja tidak cukup, doa tanpa usaha sia-sia saja, begitu usaha dilakukan dengan sekuat tenaga, hasilnya tetap saja segitu. Ada orang yang bekerja dengan santai cukup sambil menggoyangkan kaki ditempat tinggalnya, kehidupan mereka sangat memadai bahkan melebihi kebutuhan. Permasalahan ini mungkin tidak seberat permasalahan negara Palestina dan Israel yang kabarnya hari ini tidak bisa dipertanggung jawabkan, jika dilihat dari sejarah dari dahulu keinginan mereka untuk menjajah Palestina tetapi kenapa tidak berhasil sampai sekarang. Inikan tidak ada hubungannya dengan rizki? Ya tidak nyambung sama sekali!.

Ok, persoalan rizki menyebabkan ketimpangan dan kesenjangan dimana-mana, pembunuhan dan perampokan terjadi karena kurangnya persediaan makanan, apakah mereka mampu hidup tanpa makan? Lantas kenapa mereka tidak berfikir bahwa rizki mereka tidak akan pernah tertukar?  

Kiranya ini direnungi, segenap pikiran akan tertuju kepada bahwa semua sudah ada yang mengatur, hewan dilaut ada rizkinya, binatang di darat sudah ada anggaran rizki bulanannya, mereka berusaha atau tidak berusaha tidak masalah, dan berbeda dengan kebutuhan manusia, tetapi itu lah perbedaan manusia dan binatang, binatang cukup memenuhi kebutuhannya saja sedangkan manusia tidak cukup sekedar demikian. Itu yang menjadi persoalan sebenarnya.

Rizki bukan untung-untungan, tidak juga mendadak-mendadak, makanya tidak akan pernah tertukar dengan orang lain, jika memang bisa ditukar dengan orang lain, semuanya tidak ada yang mau sedikit, apalagi tidak dapat sama sekali, akan ada yang berkata bahwa tuhan tidak adil, tuhan diskriminatif. Ah itu adalah omong kosong yang keluar entah bermaksud untuk mengejek situasi yang terjadi. Pasalnya ketika kebijakan buruk yang terjadi selalu presiden yang menjadi kambing hitam.

Manusia hanya menerima rizki sesuai dengan jatah yang diberikan dan usaha yang dilakukan, mau berkata apa lagi tentang ini, ingin seperti Qorun yang menentang kebijakan tuhan? Atau Firaun yang sekarang tenggelam di dasar lautan? Kejadian ini mengingatkan sejarah, sehingga manusia kembali kepada fitrah, itulah sebagai hikmah yang dapat dipetik. Sejarah memang tinggal sebagai sejarah yang dikenang sampai sekarang.

Antara tuhan dan rizki manusia, bisa dikatakan misterius, tidak masuk akal, namun yang jelas ketika tuhan memberikan rizki "Tuhan tidak akan salah alamat mengirim rizki kepada hambanya", manusia yang tidak menjemputnya dengan gigih, kurang berusaha, sedikit usaha tetapi menginginkan lebih, itu namanya "sedikit bekerja banyak mintanya" mana mungkin terjadi, apalagi di zaman serba sulit sekarang ini, setiap pergerakan harus menggunakan uang, harus diam selalu.

Terakhir, rizki manusia sudah ada, tetapi dimana? Siapa yang menjadi perantaranya? Sehingga tidak akan tertukar dengan satu sama lain, bayangkan jika antrian rizki seperti antrian BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang menyebabkan kematian, itu sungguh menyakitkan, jangan pernah terjadi lagi, sekarang bagaimana dengan pemimpin yang akan dijadikan sebagai calon di pilpres yang akan datang, itu juga rizki, dan tidak akan pernah tertukar dengan lawannya, dengan cara apapun juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun