Mohon tunggu...
Syukron Albusta
Syukron Albusta Mohon Tunggu... Wiraswasta - www.dokterspiritual.blogspot.com

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. _Pramoedya Ananta Toer_

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cerita di Balik Sebuah "Perbedaan"

7 September 2018   01:26 Diperbarui: 7 September 2018   01:48 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Cerita di balik sebuah "perbedaan"

Perbedaan dalam hidup hal-hal yang normal terjadi, jika itu tidak dijadikan persoalan besar yang akan menimbulkan ke-fatalan, mungkin di sebabkan latar belakang yang berbeda, sebagai mahluk ciptaan tuhan tidak semua diciptakannya sama, agar satu sama lain mengenal dan mempelajari makna perbedaan tersebut, mungkin cerita ini mengingatkan kita sebuah ciptaan tuhan yang ada dilangit yang biru ketika hujan mengguyuri jagat raya, ia "pelangi". Nama ini tidak asing lagi bagi anak-anak kecil karena sering dilagukan, menarik untuk disaksikan karena perbedaan warna mendatangkan keindahan, sungguh menakjubkan!

Anehnya saja ada yang alergi perbedaan dan menjadikan momok perbincangan di mana-mana, perbedaan bukan persoalan benar atau salah, hanya berkenaan sudut pandang, maka tergantung dari sudut pandang mana itu dilihat, perbedaan akan tampak berbeda  jika dilihat dari segala sudut pandang. Barangkali erat hubungannya dengan logika berfikir seseorang, menggunakan metode berfikir lain maka sebetulnya mendatangkan pikiran yang berbeda, sehingga lahirlah "perbedaan"

Ambil  saja sebuah contoh kenapa harga BBM itu naik? Berbagai macam alasan muncul, tidak sedikit memberikan keritikan dan masukan, dan parahnya lagi memberikan hinaan. Sudah jelas disini perbedaan dalam mengambil sebuah kebijakan tergantung daripada bagaimana seseorang memandangnya, lantas apakah itu menjadi sebuah kesalahan? Kebenaran akan ada dimana seseorang memulainya, dalam rangka memaknai perbedaan tidak penting untuk membicarakan kesalahan dan kebenaran, karena jika tidak dimaknai maka kebenaran hanya ada satu jalan, yaitu jalan menuju kebenaran itu sendiri.

Ini perlu di dalami secara bersama, entah mereka yang hudup dalam kemiskinan, mereka yang kaya raya, mereka yang sukses perbedaan itu hanya permasalahan bagaimana kita memandang, agar tidak timbul sebuah kecemburuan sosial setidaknya, mereka yang berhasil itu adalah jalan yang sudah lama mereka rintis, sudah menjadi takdir baginya, anggap saja ini perbedaan. "Lebih baik mengatakan berbeda untuk satu daripada bersama tapi bercerai berai", itu sudah menjadi tradisi buruk dalam bernegara.

Emangnya itu tidak penting sepintas lalu, cerita ini hanya mengingatkan untuk kembali kepada kita, berbeda itu boleh tetapi tujuan kita hanya satu, ini sama dengan semboyan yang dicengkram oleh burung Garuda lambang Negara Indonesia, dalam menyikapi betapa carut marutnya perselisihan politik, memakai atribut agama, sehingga ulama dicederai bahkan diintimidasi, begitukah pemahaman perbedaan semboyan kita dipahami? Saya yakin tidak demikian!

Ok, bangsa yang besar ini sangat menghargai perbedaan, karena bangsanya diciptakan berbeda-beda, beribu-ribu bahasa, bermacam-macam suku, kita dipersatukan oleh bangsa dibawah negara, ini jangan diciderai lagi. Politik memang kejam tetapi juga tidak menjadikan perbedaan sebagai alat untuk menebarkan fitnah, alasan karena perbedaan menjadi irasional dengan hanya mengejar sebuah kekuasaan. Peace!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun