Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Gerakan Bincang Budaya Dalam Dunia Pendidikan

9 Maret 2019   21:56 Diperbarui: 9 Maret 2019   22:54 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perubahan-perubahan yang tak terduga menjadi fenomena yang akan sering muncul di era digital ini. Salah satu aspek yang rentan akan perubahan adalah budaya. Pesatnya perkembangan di era ini membuat budaya akan semakin terkikis dan hilang. 

Untuk itu pengenalan dan penguatan akan kebudayaan di Indonesia harus diikat melalui pembiasaan. Sebab, apabila sudah terikat maka akan menjadi suatu hal yang mendarah daging sehingga sulit untuk terkikiskan.

Gerakan bincang budaya dalam dunia pendidikan dapat menjadi solusi untuk memperkenalkan dan menguatkan kebudayaan di Indonesia. Gerakan ini diterapkan rutin antara pengajar dengan para pelajar untuk membicarakan hal-hal mengenai kebudayaan Indonesia baik itu sejarah, kesenian, sopan santun, wisata hingga bahasa daerah setempat.

 Jika para generasi muda sudah mengenal daerah dan kebudayaannya maka akan tertatanam dalam dirinya rasa bangga yang aplikasinya akan membuat para generasi muda terikat dan terbiasa.

Dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, bincang budaya wajib disusun sesuai dengan karakteristik daerah setempat. Bincang budaya penting dilakukan di setiap sekolah ataupun kampus baik diawal pembelajaran maupun di akhir pembelajaran. 

Gerakan ini bisa digelar melalui bentuk lain yakni seminar dan festival. Pada dasarnya bincang budaya bertujuan untuk memberi informasi tentang kearifan lokal dan budaya daerah setempat agar para pelajar melek akan kebudayaannya.

Peran penting para generasi muda baik yang menduduki bangku sekolah hingga perkulihan sangatlah berarti. Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo RI Wiaji Cahyaningrum mengatakan, bincang budaya memberikan pengaruh atau penetrasi kepada kaum muda yang sering mengupdate status, agar mendapatkan pembelajaran atau edukasi, generasi muda diajak mengirimkan informasi positif semisal mengexplore potensi wisata daerah (RRI, 25/12/2018).

Banyak potensi kebudayaan daerah yang kurang diperbincangkan, hal ini dibuktikan dengan pernyataan seorang warga. "Kabupaten paling ujung pulau Madura ini memiliki potensi wisata dan budaya luar biasa seperti kraton maupun kerajaan islam hanya saja kurang publikasi," ujar Wiaji ,Kamis, 25/10/2018. 

Penguatan budaya daerah melalui bincang budaya bukan hanya memberi dampak terhadap pengetahuan para generasi muda tetapi juga menguatkan budaya daerah di kanca lokal hingga mancanegara. 

Sementara itu di era digital saat ini generasi muda harus memiliki pengetahuan mengenai budaya daerahnya agar bisa ikut serta mengembangkan sekaligus mengeksplor budaya melalui alat komunikasi yang dimiliki.

Peran penting bincang budaya inilah yang menjadi alasan mengapa gerakan bincang budaya perlu diterapkan dalam dunia pendidikan secara rutin dan berulang-ulang. Pengulangan ini bukan berarti para pelajar dianggap belum tahu dan mengerti, melainkan salah satu cara untuk terus mengingatkan mereka akan pentingnya melek dan melestarikan kebudayaan dan juga merupakan salah proses penguatan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun