Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

7 Hal Penting yang Seharusnya Diajarkan di Sekolah

21 April 2021   10:54 Diperbarui: 21 April 2021   18:16 3292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak hal penting tentang kehidupan yang tidak saya dapatkan dari sekolah | Ilustrasi oleh Sasin Tipchai via Pixabay

Budaya konsumtif menjadi masalah serius semenjak berkembangnya teknologi di dalam dimensi ekonomi. Tidak sedikit orang yang membeli banyak barang tanpa diiringi kemampuan daya beli, pensiun tanpa tabungan, jatuh sakit dan tidak mampu membayar biaya perawatan; semua itu mengacaukan kita secara besar-besaran.

Mayoritas dari kita hanya memahami bahwa uang untuk dicari, didapatkan, dan dihabiskan. Mengapa kita tidak (pernah) diajarkan bagaimana uang bekerja? Mengapa beberapa orang berpenghasilan lebih dari yang lain? Bagaimana cara berinvestasi? Bagaimana cara membayar pajak? Bagaimana pajak bekerja?

Bahkan jika semua itu diajarkan dalam pelajaran ekonomi, saya tidak yakin tentang seberapa banyak pengetahuan itu dapat mereka terapkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dan bagaimana dengan jurusan yang tidak terdapat pelajaran ekonomi?

Berdasarkan pengalaman saya sendiri yang sudah 2 kali ikut olimpiade ekonomi (dan memenangkannya), buku-buku rujukan hanya mengajarkan definisi dari investasi dan bukannya cara berinvestasi, cara menghitung pajak dan bukannya cara membayar pajak (padahal sekarang sudah banyak platform gratis yang menawarkan layanan penghitungan pajak), serta definisi uang dan bukannya cara berbisnis.

Mungkin hal-hal semacam itu banyak dipelajari di perguruan tinggi, tapi krisis keuangan telah dimulai jauh sebelum itu. Dan kehidupan terus berjalan.

2. Hubungan

Banyak hal yang membuat hidup bahagia, tetapi hanya sedikit hal yang memiliki pengaruh dan dampak sebesar hubungan kita dengan orang lain. Kita perlu belajar bagaimana untuk tidak tersandung oleh rayuan dan bagaimana melatih kesadaran tentang emosi kita sendiri.

Saya tidak hanya berbicara tentang pasangan, tapi juga tentang bagaimana menjadi teman yang baik, bagaimana memperlakukan keluarga dengan hormat, bagaimana menangani konflik dengan rekan kerja, bagaimana mengatasi kekesalan pada guru tertentu.

Namun, generasi kita sekarang ini tumbuh dengan Facebook, Instagram, Tinder, dan Netflix. Hampir semua platform yang ada menunjukkan pada kita tentang kencan yang sempurna, sesuatu yang tidak akan pernah terlupakan.

Drama Korea mempertontonkan hubungan yang romantis. Sinetron lokal memperlihatkan hubungan yang dramatis. Remaja kita menjadi tergoda untuk memiliki kisah yang sama dengan apa yang disaksikannya, tetapi kebanyakan berujung tragis. Dan karena itulah, mereka mendapatkan masalah.

Kita tidak ragu lagi tentang kacaunya kisah percintaan para remaja di bangku sekolah (meskipun beberapa di antaranya berakhir indah, mungkin).

Ketika guru menjelaskan bagaimana Napoleon menaklukkan sebagian besar Eropa, beberapa muridnya malah memikirkan seseorang yang mereka cintai dan tentang surat misterius di kolong bangku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun