Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Baca Ini Ketika Kamu Sedang Patah Hati

26 Maret 2021   09:38 Diperbarui: 26 Maret 2021   09:49 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku rindu untuk patah hati | Ilustrasi oleh parthrpatel800 via Pixabay

Sesuatu tentang patah hati ternyata memberi orang-orang keuletan, tekad, keberanian. Dan dengan itulah mereka begitu lihai mengungkapkan atau melakukan sesuatu yang tidak pernah terbayangkan.

Dari pengalaman patah hati, para musisi berhasil memberikan ruh pada lagunya. Dengan patah hati, para pujangga berhasil menuangkan diksi yang merdu pada sajaknya. Atas rasa patah hati, para pelukis berhasil menumpahkan ide brilian pada lukisannya.

Patah hati mendorong diriku untuk terbuka, dengan cara yang paling indah dan menyakitkan, apa yang keluar dari sisi lain sungguh luar biasa. Ini adalah tempat lompatan untuk perjalanan selanjutnya.

Siapa pun bisa memiliki pengetahuan. Kamu bisa membaca semua buku dan pergi ke berbagai seminar sembari mendengarkan para motivator berbicara menuju hati kecilmu.

Tapi kenyataannya, kebijaksanaan sejati ada di dalam parit. Dan patah hati adalah parit yang sedang kamu cari.

Kebijaksanaan sejati tumbuh dari dalam diri, diperjuangkan dengan keras dan dimenangkan dengan susah payah. Dan patah hati adalah umpan cacing yang sedang kamu cari.

Tidak ada yang lebih baik daripada membuktikan kepada diri sendiri bahwa kamu dapat melakukan sesuatu yang selama ini kamu takutkan. Dan patah hati sering memaksa kita ke tempat yang tak pernah kita pilih tanpa katalisator darinya.

Meskipun tidak nyaman, itu meningkatkan kepercayaan dirimu.

Lihatlah ke sekelilingmu. Kamu melakukannya! Kamu bertahan hidup. Kamu bangun setiap hari dan menjalani hidupmu. Mungkin tidak sempurna, tapi kamu melakukannya. Itu sungguh baik! Yang terbaik hari ini sudah cukup, hari esok akan lebih baik. Percayalah akan hal itu.

Bagaimana hati yang hancur ini, yang tidak diragukan lagi sangat menyakitkan, mengatur kita untuk apa yang akan terjadi selanjutnya? Bahkan jika kita belum bisa melihatnya, apakah kamu mau percaya bahwa itu ada?

Duh, patah hati! Terkadang aku merindukanmu di saat tiada. Jadi, Tuhan, aku ingin siap patah hati kembali!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun