Mohon tunggu...
Izza Alvarez
Izza Alvarez Mohon Tunggu... Sejarawan - Pelajar

Selagi kita mau berusaha dan berkarya untuk menentukan masa depan kita, tidak akan ada kata "Tidak bisa"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketupat adalah Salah Satu Contoh dari Kebudayaan Islam Nusantara

17 Oktober 2019   10:29 Diperbarui: 17 Oktober 2019   16:20 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KETUPAT ADALAH SALAH SATU CONTOH DARI KEBUDAYAAN ISLAM NUSANTARA

Ketupat adalah salah satu contoh dari kebudayaan Islam Nusantara. Di Bali, ketupat (kipat) sering dipersembahkan sebagai sesajian peribadatan atau upacara umat Hindu dsb. 

Tradisi ketupat (kupat) Lebaran, menurut cerita adalah simbolisasi ungkapan dari Bahasa Jawa, yaitu Ku = ngaku (mengakui) dan Pat = lepat (kesalahan) yang berarti "Mengakui segala kesalahan" yang mana digunakan oleh Kanjeng Sunan Kalijogo dalam mensyiarkan ajaran agama Islam di Pulau Jawa yang pada waktu itu masih banyak yang menyakini kesakralan kupat.

Asimilasi budaya dan keyakinan ini akhirnya mampu menggeser kesakralan ketupat menjadi sebuah tradisi dari ajaran agama Islam. Ketika ketupat menjadi makanan yang selalu ada di saat umat Islam merayakan Lebaran, adalah sebagai momen yang tepat untuk saling meminta maaf dan mengakui segala kesalahan.

Dalam perayaan Idul Fitri tidak pernah lepas dari perayaan Ketupat Lebaran. Istilah tersebut telah melekat di semua kalangan umat Islam terutama di Pulau Jawa. Kanjeng Sunan Kalijogo adalah orang pertama yang memprakarsai atau mengenalkan budaya tersebut kepada masyarakat Jawa. Beliau juga membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.

Bakda Kupat dimulai seminggu sebelum Lebaran. Pada hari yang biasa disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa hampir semua rumah terlihat ada orang yang menganyam ketupat dari janur. 

Setelah dianyam, ketupat diisi dengan beras yang kemudian dimasak. Selanjutnya, ketupat yang telah matang tersebut diantarkan ke sejumlah kerabat yang lebih tua, sebagai lambing kebersamaan, begitupun Bakda Lebaran yang dilaksanakan seminggu sesudah Lebaran.

Filosofi Ketupat :

1. Mencerminkan beragam kesalahan manusia. Hal ini bisa dilihat dari rumitnya pembuatan dari bungkusan ketupat.

2. Kesucian hati. Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih dan hal ini mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.

3. Mencerminkan kesempurnaan. Hal ini juga bisa dilihat dari sempurnanya bentuk ketupat tersebut yang dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak Hari Raya Idul Fitri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun