Mohon tunggu...
Muh. Jamil
Muh. Jamil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ketua Pengurus BMT Insan Mandiri

Aku Belajar Maka Aku ada

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsistensi Anti Riba

24 November 2019   20:48 Diperbarui: 24 November 2019   20:55 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kata riba adalah suatu hal yang sangat sensitif.
Kata riba menjustifikasi saudaranya sebagai pemakan riba
menjustifikasi saudaranya pezina dengan ibunya.
kata riba membuat saudaranya linglung, dilema, frustasi atas justifikasi.

Bank Syariah diteriaki pelaku Riba
(terpaksa kepala cabang bilang maaf pak saya cuman bekerja untuk menghidupi anak dan istri).

Koperasi Syariah diteriaki pelaku riba
(Kata pengurus anda tidak memahami apa yang kami perbuat).

Karena Alasan Riba, tiba tiba kewajiban angsuran di perbankan dihentikan, dengan Alasan Riba mendzilimi saudaranya yang terpaksa kehilangan pekerjaan

Lalu bagaimana solusinya ?

jika semua lembaga keuangan adalah riba ?

apakah kita cukup menjadi pekerja diperusahaan atau dinegara ?

apakah dengan hanya bekerja pada perusahaan atau negara tidak gunakan bank yang disebut riba ?

atau apakah uang pajak dari prostitusi menjadi halal ketika melewati pintu pajak ?

atau bunga bank menjadi halal klu menjadi modal usaha oleh perusahaan.?

pertanyaan pertanyaan ini tentunya dijawab dengan ijtihad masing-masing. Membenarkan posisi masing masing tergantung realitas yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun