Mohon tunggu...
Muh. Jamil
Muh. Jamil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ketua Pengurus BMT Insan Mandiri

Aku Belajar Maka Aku ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Persepsi Ibadah dan Amal Sholeh

29 Januari 2019   05:24 Diperbarui: 29 Januari 2019   05:31 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahli kitab Yahudi menganggap ibadah adalah simbol dan Ritual. Ahli  kitab memprotes pemindahan kiblat ummat Islam saat itu menganggap rasul keliru karena mengubah model ritual yang ada sebelumnya.

Pada proses isra mi'raj membuat sebagian orang kembali murtad karena tak percaya apa yang dijalani nabi dan terprovokasi oleh dedengkot kafir Quraisy, Abu Jahal, Abu Lahan, dan kawan kawannya.  Hal yang berbeda dengan Abu bakar dengan percaya diri membenarkan sepenuhnya apa yang di sampaikan oleh Rasulullah karena keyakinan penuh tak ada kedustaan.

Untuk menanamkan persepsi yang benar tentang kebaktian, Allah memaparkan dalam Al Qur'an Al Baqarah :177 yaitu kebaktian/penghambaan bukanlah menghadapkan wajah kebarat-baratan atau ketimuran, tetapi kebaktian/penghambaan sesungguhnya adalah beriman kepada Allah,  hari kemudian, malaikat, nabi nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak yatim, orang miskin, musafir (orang yang membutuhkan pertolongan), orang yang meminta minta, memerdekan hamba sahaya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, menepati janji, sabar dalam kesempitan penderitaan dan peperangan. Ini adalah orang benar benar imannya.

Dalam surah Al Imran 92 juga dipaparkan nilai kebaktian/penghambaan yaitu kita tidaklah termasuk orang yang berbakti Sempurna Kepada Allah, sebelum kita menafkahkan sebagian harta yang kita cintai. Dan apapun yang kita berikan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.

Maka mengubah cara pandang atau persepsi  tentang ibadah adalah sangat penting, seperti yang dilakukan Nabi dalam membentuk persepsi benar tentang Ibadah.

Kesimpulan, ibadah bukan sekedar ritual sholat atau yang berhubungan antara kita dan Allah, tetapi ibadah itu kompleks berkaitan dengan hubungan dengan Allah Manusia dan Semesta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun