Mohon tunggu...
Muhamad Saudi
Muhamad Saudi Mohon Tunggu... Penikmat kopi hitam

Biografi Ulama Tanah Banten (Rangkasbitung Pandeglang Serang Cilegon Tangerang)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KH. Tubagus Abdul Hakim Kananga Menes Pandeglang Banten

8 Maret 2025   01:06 Diperbarui: 8 Maret 2025   01:06 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil dari media sosial dan di Edit menjadi dokumentasi pribadi 

Lahir 06 Juli 1947 di Desa Kananga, Menes Pandeglang Banten. Masyarakat, biasa menyebut Abah Hakim. beliau lahir dari pasangan KH. Abdul Mu'thi dan Hj. Ratu Halimatusa'diah. anak ke-4 dari 6 bersaudara. Kakeknya bernama KH. Tubagus Abdul Hadi bin Shogiri.

Tahun 1976 Abah Hakim menikah dengan Hj. Ratu Neneng Ulfah dan dikaruniai 9 orang anak. Semasa kecil hingga dewasa KH. Tb. Abdul Hakim belajar ilmu agama kepada Kakeknya. Tahun 1955, KH. Tb. Abdul Hakim masuk Sekolah Rakyat (SR) di Kananga,kemudian melanjutkan ke Mts Mathlaul Anwar Kananga selama 2 tahun,  lalu ke MA  Anwarul Hidayah Ciputri, sekitar 4,3 KM dari Rumahnya. Lalu kuliah di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Pandeglang, Banten, yang sekarang bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Mansur (STAISMAN). Tetapi beliau tidak sampai tamat. Tahun 1969 mengaji ke Mama Bakri Sempur Plered Purwakarta.

Tahun 1972, berangkat ke Mekkah untuk ibadah haji. Ketika selesai tidak ikut pulang bersama jamaah, beliau memutuskan untuk tinggal dan menuntut ilmu di Mekkah. Di sana KH. Tubagus Abdul Hakim belajar kepada ulama-ulama Mekkah dan juga ulama-ulama Nusantara yang menetap di Mekkah selama kurang lebih 6 bulan.
Tahun 1991, setelah ayahandanya wafat, KH. Tubagus Abdul Hakim yang menggantikan posisi ayahnya KH. Tubagus Abdul Mu'thi sebagai pengasuh Pondok Pesantren Kananga dan juga memimpin Majlis Taklim Kananga.

Tahun 2002-2009 KH.Tb Abdul Hakim diminta untuk menjadi Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Pandeglang selama dua periode.
Tahun 2013-2016 KH.Tb. Abdul Hakim menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Pandenglang. KH. Tubagus Abdul Hakim menggantikan posisi KH. Tubagus Rafei Ali yang sebelumnya tutup usia pada 28 september 2012 lalu, karena sakit.
Tahun 2012-2018 KH. Tb. Abdul Hakim menjabat sebagai Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) setelah diadakan konferensi wilayah  KH. Tubagus Abdul Hakim, (konferwil) ke-3 di gedung PWNU. Kemudian KH. Tubagus Abdul Hakim terpilih kembali sebagai Rois Syuriah PWNU Provinsi Banten untuk masa jabatan 2018-2023 dalam konferensi wilayah (Konferwil) IV PWNU Provinsi Banten.
Pada Tahun 2015-2020 menjabat sebagai Pengurus Harian Syuriah atau Rois di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

KH. Tb. Abdul Hakim Awal mula mengantikan abahnya ceramah. Kesehariannya pengajian rutin pagi hari yaitu kajian kitab Tafsir Jalalein yang diikuti oleh para santri dan sebagian masyarakat Kananga.  malam harinya kajian kitab  Alfiyah Ibnu Malik dan beberapa kitab lainnya mulai pukul 21.00-22.00.
Pada setiap minggunya, diadakan pengajian keluarga pada rabu malam. Dan setiap hari kamis pengajian bapak-bapak mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00 siang di majlis pesantren Kananga.
Selain pengajian harian dan mingguan di Kananga, beliau juga mengisi pengajian di tempat-tempat lain yaitu di Ciekek Pandeglang pada setiap hari jum'at, pada jum'at malam mengisi kajian dialog interaktif di acara Mimbar Krakatau di Radio Krakatau FM.
Pada sabtu pagi mengisi pengajian sabtuan PCNU Pandeglang, dan siangnya mengisi pengajian sabtuan PWNU Banten. kemudian pada setiap selasa malam di awal bulan KH. Tubagus Abdul Hakim mengisi pengajian di Masjid Agung Arrahman Kabupaten Pandeglang. Pengajian-pengajian KH. Tubagus Abdul Hakim ini tidak hanya di satu daerah, melainkan beberapa daerah di Indonesia pada setiap bulannya seperti di Bogor, Tangerang, Jakarta, Bandung, Lampung, Bangka, sampai Sumatera.
Walaupun dengan jadwal yang padat, beliau selalu meluangkan waktu untuk belajar. Beliau belum merasa puas dengan ilmu yang ia miliki saat ini KH. Tubagus Abdul Hakim terus membaca kitab-kitab lainnya agar supaya ilmu yang beliau miliki selalu bertambah dan menambah pengetahuannya.
Referensi dari berbagai sumber bacaan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun