Dalam perspektif Francisco Budi Hardiman, kritik adalah konsep untuk memahami Teori Kritis. Kritik juga merupakan suatu program bagi Mazhab Frankfurt untuk merumuskan suatu teori yang bersifat emansipatoris tentang kebudayaan dan masyarakat modern. Kritik-kritik mereka diarahkan pada berbagai bidang kehidupan masyarakat modern, seperti : Seni, Ilmu pengetahuan, ekonomi,politik dan kebudayaan pada umumnya yang bagi mereka telah menjadi rancu karena diselubungi ideologi-ideologi yang menguntungkan pihak-pihak tertentu bagi mereka sendiri, kata "Kritik" ini berakar pada tradisi filsafat sendiri.
Jika teori kritis mempergunakan konsep kritik, hal itu terlebih dihubungkan dengan konsep kritik yang dikembangkan pada masa-masa setelah Renaissance, yaitu :
Masa Aufklarung (Abad ke-17 dan 18) dan abad ke-19. Pada masa-masa itu, muncul filsuf-filsuf seperti : Kant, Hegel, Marx yang oleh Mazhab Frankfurt dipandang sebagai filsuf-filsuf kritis. Pada akhir abad lalu dan permulaan abad ini muncul seorang pemikir yang kendati pun bukan seorang filsuf, namun bagi Mazhab Frankfurt di pandang sebagai pemikir kritis. Keempat arti "kritik" yaitu:
1). Kritik dalam Arti Kantian
Menurut teori kritis, Immanuel Kant adalah seorang pemikir yang kritis karena mempertanyakan the conditions of possibility dari pengetahuan kita sendiri. Para filsuf sebelum Kant menyibukkan diri dalam diskusi-diskusi yang tidak kunjung selesai mengenai isi pengetahuan. Misalnya, mereka berpretensi untuk mengetahui apa itu kebebasan dan kekekalan Jiwa, lalu berusaha merumuskannya secara ontologis.
2). Kritik dalam Arti Hegelian
Dalam tilikan teori kritis, Hegel mengembangkan kritik dengan cara yang berbeda dari kant, bahkan Hegel mengkritik epistemologi kant. Kritik kant bersifat transendental dan dengan cara itu ia ingin meletakkan rasio yang kritis itu diatas sesuai dasar yang pasti dan tidak tergoyahkan. Rasio semacam ini tak mengenal waktu, netral dan ahistoris.
3). Kritik dalam Arti Marxian
Menurut teori kritis, jika hegel mengembangkan konsep kritis dalam konteks filsafat idealismenya, Marx mengembangkan konsep ini dalam rangka materialismenya. Dalam pandangan Marx, Kritik di dalam filsafat hegel masih kabur dan membingungkan karena ia memahami sejarah secara abstrak. Sejarah bukanlah sejarah konkret dari manusia yang berdarah daging, melainkan sejarah kesadaran atau sejarah rasio.
4). Kritik dalam Arti Freudian
Teori kritis berupa mengintegrasikan konsep-konsep kritis dari Freud mengenai gangguan-gangguan psikis dan naluri-naluri ke dalam kritik ideologi Marx dengan cara ini suatu kritik yang bersifat kemasyarakatan mendapatkan suatu pendasaran psikologis nya.
Keempat arti kritik itulah yang dimaksudkan oleh para pendiri teori kritis jika mereka menganalisis kenyataan ideologis dari masyarakat itu sendiri.