Mohon tunggu...
Sang Pembelajar
Sang Pembelajar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

penulis dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beda Salafi dengan Wahabi

1 Januari 2012   12:51 Diperbarui: 4 April 2017   18:25 112355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sekilas keduanya nampak sama. Namun, latar belakang lahirnya kedua istilah itu sungguh bertolak belakang 180 derajat. Istilah salafi lahir sebagai identifikasi sebuah gerakan pemurnian Islam sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Kata salaf sendiri berarti "yang terdahulu". Dalam hal ini pengertian salaf (yang terdahulu) adalah generasi Sahabat Nabi, Tabiin, dan Tabiut Tabiin. Pengertian itu merujuk kepada sebuah hadis Nabi SAW yang berbunyi, "Sebaik - baik generasi adalah mereka yang hidup pada masaku, kemudian sesudahnya lagi, kemudian sesudahnya lagi". Jadi, salafiyah adalah ajaran Islam yang merujuk kepada Al-Qur'an dan As Sunnah berdasarkan pemahaman salafus shalih (tiga generasi awal). Orang - orang yang mengikuti ajaran salafiyah disebut dengan salafi.

Apa beda Salafiyah dengan Ahlus Sunnah?

Secara umum umat Islam awam mengartikan Ahlus Sunnah sebagai :

1. Golongan mayoritas

2. Golongan yang selamat, dalam artian bukan salah satu dari 72 golongan yang terancam api neraka sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadis terkenal tentang perpecahan umat.

3. Lawan dari Syiah. Dewasa ini media kerap mengartikan Ahlus Sunah (pengikutnya disebut Sunni) sebagai semua lawan dari kaum syiah yang masih termasuk kaum muslimin. Padahal, kalau kita cermati pihak - pihak yang berlawanan dengan Syiah sangat banyak dengan aqidah yang berbeda - beda pula.

4. Paham yang dinisbatkan kepada Imam Abu Hasan al Asy'ary(Asy'ariah) dan Abu Mansur al Maturidi (Maturidiah). Definisi keempat ini banyak tertulis di pelbagai buku Pendidikan Agama Islam SMA dan Perguruan Tinggi. Salah satu buku terkenal yang menyatakan demikian adalah "Teologi Islam"  karya Dr. Harun Nasution.

Dari beberapa definisi di atas, hanya poin nomor 2 yang benar. Adapun poin 4 yang banyak diamini oleh kalangan akademisi jelas salah 100%. Paham Asy'ariah yang oleh masyarakat luas dikenal sebagai Ahlus Sunnah, justru berasal dari pemikiran Imam Abu Hasan al Asy'ari ketika beliau mengalami pergolakan batin dalam mencari kebenaran. Akhirnya Imam Abu Hasan al Asy'ari bertobat  dan kembali kepada ajaran Islam sebagaimana dipahami generasi salafus shalih.  ajaran paham Asy'ariah yang terkenal adalah :

1.  membatasi sifat Allah dengan 20 sifat wajib sebagaimana kita kenal seperti wujud, qidam. baqa', mukhalafatu lil khawaditsi, dst. Penetapan yang demikian tidak pernah dilakukan oleh kalangan Sahabat Nabi yang paling memahami ajaran Islam.

2. mentakwilkan beberapa sifat Allah, seperti "tangan " Allah ditakwilkan menjadi kekuasaan Allah, "wajah" Allah ditakwilkan sebagai Ilmu Allah, dan sebagainya. Pentakwilkan semacam ini tidak pernah dilakukan oleh para Sahabat Nabi yang telah ditetapkan Rasulullah sebagai generasi terbaik. Para Sahabat Nabi mengimani semua sifat - sifat Allah tanpa mentakwilkan, meniadakan, menanyakan bagaimana, serta menyerupakan dengan makhluk. Dengan kata lain mereka meyakini, benar bahwa Allah memiliki tangan, wajah sebagaimana telah dinyatakan dalam Al-Qur'an dan As Sunnah, namun tangan Allah, wajah Allah tidak sama dengan makhluk. Mahasuci Allah dari hal yang demikian.

Terminologi Ahlus Sunnah baru populer setelah abad III Hijriah, untuk membedakannya dengan berbagai sekte menyimpang semisal Khawarij, Syiah, Muktazilah, Jabariyah, dan Qadariyah. Dengan kata lain terminologi Ahlus Sunnah digunakan sebagai penegasan tentang ajaran Islam murni sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW kepada para Sahabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun