Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa di Antara Patuh pada Dosen atau Game Over

27 Januari 2021   19:25 Diperbarui: 27 Januari 2021   19:30 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Mojok.co

Maha dan Siswa tentu artinya jauh lebih mandiri ketimbang siswa sebab menyandang gelar Maha didepannya seringkali Mahasiswa/ i dipaksa atau dimanfaatkan oleh Dosen - dosennya di Kampus berbagai alasan dosen mulai dari agar lulus mata kuliah, pengancaman mengulang mata kuliah dan harus tunduk sepenuhnya pada dosen merupakan hal yang dianggap biasa dan seakan menjadi sebuah budaya di lingkungan akademik. 

Bahkan sering pula ditemukan memaksakan agar Mahasiswa/i mata kuliah yang Diampunya jika ingin lulus harus mengumpulkan subscribers dan banyak penonton walaupun ada dampak positif bagi Mahasiswa berupa pengalaman namun, justru hal ini hanya mementingkan pribadi dosen semata jika pun ingin melaporkan dosen, Mahasiswa justru biasanya akan kalah sebab Kampus seringkali menutupi permasalahan kampus dan baru mau menanganinya saat sudah mencuat ke pemberitaan di publik.

Selain dituntut untuk mandiri Mahasiswa juga harus mempunyai skill yang mumpuni yang bisa digunakan selepas Lulus dari bangku kuliah. Yang mana masih banyak dijumpai adanya RPS atau silabus yang dibuat dosen tidak mengikuti perkembangan zaman bahkan ada yang tidak mengubah RPS nya yang sudah seharusnya RPS dibuat lebih fleksibel dan dinamis apalagi di tengah Pandemi seperti ini.

Lain lagi dengan dosen yang menuntut kesempurnaan dalam mengumpulkan tugas yang seharusnya mata kuliah ini dihapus selama covid -19 sebab rentan terpapar covid -19 akibat berkerumun untuk mengerjakan tugas namun, pada kenyataannya pihak kamus masih saja mengadakan mata kuliah ini ditengah situasi sekarang hal senada juga dilakukan oleh dosen pengampunya.

Tipe dosen yang pilih - pilih gender seringkali ditemukan di lingkungan akademik dosen tipe ini biasanya akan mendahulukan anak didik yang berbeda lawan jenisnya.

Dipaksa membeli buku yang Ia buat permasalahan ini sudah terjadi sejak lama biasanya dosen seperti ini beralasan materi bahkan hingga jawaban Ujian ada di buku hasil buatannya. Dan dijual dengan harga sedang walaupun seharusnya dibiayai oleh kampus.

Dosen malas  mengajar walaupun Mahasiswa dianggap mandiri namun, alangkah baiknya dosen pun tetap masuk dan jangan sering banyak alasan ini itu sebab sebisa mungkin utamakan tugas pokoknya sebagai dosen.

Walaupun mungkin menurut sebagian orang tulisan ini dianggap berlebihan dan lebay namun pada hakikatnya semua dosen pun harus patuh pada peraturan kampus yang telah dibuat bukan membuat aturan sendiri yang merugikan mahasiswa/i nya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun