Dari sini, ada dua opsi yang biasa dilakukan oleh Inter, yakni direct-ball ke dua penyerang di depan, atau para pemain sayap dan pemain bertahan turun untuk menjemput bola.Â
Opsi mana pun yang dilakukan menonjolkan bagaimana kemampuan para pemain dalam mendistribusikan bola.Â
Ya, Inter tak lagi memainkan umpan-umpan daerah tak terarah maupun umpan lambung yang berujung buntung yang kerap dilakukan dalam beberapa musim belakangan.
Untuk opsi pertama, Inter punya Lukaku yang kuat dalam memenangi duel di udara dan mempertahankan bola. Selain itu, pasangan duetnya, Martinez, punya kecepatan dan kemampuan mendribel bola yang sangat baik.Â
Dengan karakteristik yang berbeda, para pemain bertahan Inter punya opsi yang cukup luas dalam memberikan bola ke Lukaku atau Martinez. Terlebih, keduanya juga hebat dalam penyelesaian akhir, baik menggunakan kaki maupun kepala.
Jika Inter ingin membangun serangan lewat tengah, maka di sini peran Sensi dan Barella menjadi vital. Keduanya sangat kreatif, baik itu melalui umpan-umpannya maupun dribelnya.Â
Tak hanya itu, keduanya juga memiliki shooting yang cukup baik. Bahkan, Sensi dipercaya untuk menjadi eksekutor tendangan bebas utama bagi Inter musim ini.Â
Kemampuan keduanya disokong dengan kontribusi Brozovic yang juga tenang dalam melakukan passing, serta akselerasi Asamoah dan Candreva yang mampu menarik lawan untuk memberikan ruang lebih di tengah bagi para gelandang kreatif untuk melakukan final-pass atau bahkan shoot langsung ke gawang.
Dengan kemampuan menyerang seperti itu, Inter menjadi salah satu tim paling produktif di Serie A Liga Italia saat ini. Menariknya, hal tersebut dapat diimbangi dengan pertahanan yang tak kalah baik.Â
Bahkan, tim berjuluk Il Biscione ini merupakan kesebelasan dengan pertahanan yang paling baik di Serie A Liga Italia jika barometernya adalah jumlah kebobolan.Â
Catatan tersebut seakan meneruskan torehan impresif mereka sebagai tim dengan pertahanan terbaik kedua di musim 2018/2019 setelah Juventus.