Mohon tunggu...
Muhamad Mustaqim
Muhamad Mustaqim Mohon Tunggu... Dosen - Peminat kajian sosial, politik, agama

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Sikap Multikulturalis

17 Oktober 2018   09:02 Diperbarui: 17 Oktober 2018   09:13 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aksi pembubaran dan pengrusakan ritual tradisi sedekah laut di Bantul Yogyakarta menjadi bukti bahwa perilaku intoleran masih menjangkiti masyarakat kita. 

Sekelompok orang yang menganggap upacara sedekah laut ini sebagai perilaku syirik mengancam akan membubarkan acara bila tetap dilangsungkan. 

Pemahaman akan perbedaan, termasuk perbedaan dalam beragama akan membawa seseorang pada fanatisme beragama, yang bisa menjurus pada radikalisme beragama.

Di sisi lain negara kita adalah negara yang plural. Berbagai suku, bahasa, agama, ras, etnis semuanya ada. Multikultural adalah bahasa lain untuk menyebut keragaman tersebut. 

Di sini, multikultural adalah sebuah keniscayaan bagi kita dalam berbangsa dan bernegara. Karena secara kodrati, manusia memang diciptakan berbeda dan beraneka ragam. 

Tetapi semua itu bukan sebuah alasan untuk kita saling  berselisih, bermusuhan dan berpecah belah. Dari sini pendidikan multikultural kemudian menjadi satu solusi alternatif dalam rangka memahami perbedaan dan pluralitas tersebut. 

Peran pendidikan multikultural lebih sebagai upaya untuk membangun sebuah peradaban manusia sebagai pelestari alam ini.

Menengok masa depan bangsa ini, berarti membaca tentang keberlangsungan antar keragaman dan perbedaan. Yang mana keberagaman dan perbedaan tersebut berpotensi pada terjadinya konflik dan permusuhan. 

Boleh jadi konflik tersebut akan menjadi bola salju yang menggelinding, yang pada titik kulminasinya nanti pecah dan meledak menjadi perang antar perbedaan tersebut. Sampai sini, signifikansi pendidkan multikultural kemudian menjadi "kunci" bagi upaya persamaan, demokrasi dan keadilan. 

Pendidikan adalah wahana untuk membangun manusia menuju keadaban, baik material, moral maupun spiritual. Melalui pendidikan, manusia dapat mampu mempertahankan eksistensi hidup serta membangun kehidupannya. 

Internalisasi sikap multikultural sangatlah efektif ketika diterapkan melalui pendidikan. Dan pendidikan multikultural adalah verbalisasi dari upaya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun