Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam "Ihy` 'Ulm al-Dn" (I/77) mengkategorikan ulama semacam ini sebagai "Ulam al-khirah" (ulama akhirat) yang kata beliau, selain 'khasyah' (rasa takut) juga diikuti ciri lain berupa: khusyuk, tawaduk (rendah hati), berkahlak mulia serta  memprioritaskan akhirat daripada dunia (zuhud).
Jadilah ulama yang sebenar-benarnya ulama, yang baik luar dalamnya, yang amanah bila di percaya dan selalu Istiqomah membimbing ke jalan-Nya. Karena banyak sekali orang-orang yang mengaku ulama, tetapi dalam dirinya jauh dari kata ulama, yang ada hanya kemunafikan dan dusta. Maka, apabila ada di antara kita yang menjadi ulama nanti, semoga Istiqomah, baik luar dan dalamnya dan senantiasa membimbing umat Islam ke jalan yang lurus.
Oleh karenanya, dapat kita simpulkan bahwa ulama adalah penerang bagi manusia sebagai penentu arah jalan menuju ke jalan yang benar. Ulama adalah pewaris Nabi, meninggalnya ulama merupakan musibah yang besar. Maka, kita semua khususnya pemuda harus bisa termotivasi dan semangat dalam thalabul 'ilmi sebanyak mungkin agar bisa meneruskan perjuangan para ulama. Ulama adalah orang terpilih yang diberi amanah untuk menjaga kemaslahatan Islam dan membimbing masyarakat agar senantiasa menjalankan perintha-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Menjadi seorang ulama memang berat, dan butuh kesabaran, keikhlasan dan keyakinan tingkat tinggi.Â
Tetapi itu semua akan mudah dengan cara menjalankan semua itu dengan penuh keyakinan dan tawakal kepada Allah, bahwasannya Allah pasti akan membantu dan memberi kemudahan di setiap langkahnya. Sesungguhnya Allah SWT., Yang lebih Mengetahui dan Maha Penolong terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman. Ulama adalah manusia istimewa dan kemuliaannya terdapat di dalam kalan-Nya. Semoga kita semua dapat mencontoh dan meneruskan jejak para ulama.