Mohon tunggu...
Kuliah Kerja Nyata
Kuliah Kerja Nyata Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tri Dharma Perguruan Tinggi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penetapan dan Pemaparan Program Kerja Kelompok KKN - 029 Desa Jatisari Kecamatan Tempeh 2025

3 Agustus 2025   20:50 Diperbarui: 3 Agustus 2025   20:49 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan dokumen persetujuan program kerja tertandatangan Kepala Desa (Sumber : Dokumentasi KKN-K 029)

Lumajang, 03 Agustus 2025 - Setelah penerjunan dan melakukan observasi selama kurang lebih 7 hari, Kelompok KKN -- K 029 Desa Jatisari telah menyusun dan menetapkan dua program kerja utama yang masing-masing memiliki tujuan dan target tertentu yang diharapkan dapat dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat sekitar. Pemaparan program kerja dilakukan di Balai Desa Jatisari pada 25 Juli 2025 yang dihadiri oleh 26 peserta dari RT RW, serta 11 orang berasal dari perangkat desa. Bapak Kepala Desa dan jajaran turut hadir mendengarkan pemaparan mahasiswa KKN dan diakhiri dengan penandatanganan persetujuan program kerja oleh Bapak Muhammad Hasyim selaku Kepala Desa Jatisari.


Permasalahan sampah dan kesadaran akan kesehatan gigi sejak dini  menjadi 2 topik utama yang dipilih oleh mahasiswa dalam menyusun program kerja. Permasalahan sampah masih belum menemukan titik terang, pengelolaan limbah rumah tangga melalui pembakaran langsung belum bisa maksimal mengurangi volume sampah yang ada. Tidak adanya penampungan sampah memaksa warga membakar sampah di depan halaman rumah mereka, selain menimbulkan bau yang kurang sedap, sampah yang dibakar juga mengotori udara di sekitar pemukiman warga. Tidak jarang masyarakat yang membuang sampah di sekitar aliran sungai, hal ini diakibatkan minimnya lahan tempat pembakaran yang dimiliki warga, sehingga aliran sungai menjadi pilihan alternatif untuk mengurangi volume sampah di rumah mereka.


Kelompok KKN - K 029 menawarkan sebuah alat pembakaran sampah minim asap yang di mana memiliki fungsi mengurangi volume sampah serta meminimalisir asap yang ditimbulkan dari pembakaran. Alat ini menjadi pilihan yang tepat bagi mahasiswa untuk mengurangi sampah yang ada melalui cara yang sama namun dengan output yang berbeda. Alat ini memanfaatkan uap air dari pemanasan pembakaran alat yang ditampung oleh penampung air di dalam alat pembakaran. Uap air yang dipanaskan dapat meredam asap hasil pembakaran yang kemudian dapat mengurangi banyak asap yang dikeluarkan, dengan begitu asap pembakaran yang dihasilkan cukup minim. Alat pembakaran minim asap dapat menjadi solusi dalam mengurangi sampah non-organik rumah tangga yang sulit terurai. Selain mengurangi volume sampah, alat ini juga memanfaaatkan limbah kayu rumahan maupun ranting yang sudah kering untuk bahan pembakaran. Dengan adanya alat ini diharapkan aliran sungai tidak lagi tercemar oleh limbah rumah tangga serta mengurangi polusi udara dan volume sampah yang dihasilkan masyarakat sekitar.

Sesi foto bersama Mahasiswa KKN-K 029 bersama perangkat desa (Sumber : Dokumentasi KKN-K 029)
Sesi foto bersama Mahasiswa KKN-K 029 bersama perangkat desa (Sumber : Dokumentasi KKN-K 029)

Pada program unggulan kedua yaitu penyuluhan kesehatan gigi, serta edukasi cara menggosok gigi yang baik dan benar menjadi pilihan terbaik untuk meningkatkan kesadaran dalam merawat gigi sejak dini. Program ini  berangkat dari keresahan mahasiswa melihat pola makan anak usia sekolah dasar pada makanan-makanan yang dapat mengganggu kesehatan gigi. Program ini dilaksanakan selama dua hari,  pada hari pertama diisi dengan penyuluhan tentang materi kesehatan gigi, praktik menggosok gigi yang baik dan benar serta terdapat quiz sebagai bentuk uji pemahaman peserta penyuluhan dan kemudian diberikan reward bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan. Sasaran dari program ini menargetkan siswa kelas 3 dan 4 sekolah dasar, di mana pada usia tersebut anak sedang dalam masa peralihan dari gigi bungsu menuju gigi permanen, sehingga diperlukan perhatian khusus agar masalah kesehatan gigi di masa mendatang dapat dihindari. Pada hari kedua penyuluhan kesehatan gigi diawali dengan senam dan dipandu oleh mahasiswa serta diikuti oleh seluruh warga sekolah yang ditutup dengan panggung boneka sebagai bentuk apresiasi peserta mengikuti rangkaian kegiatan ini. Kegiatan ini dilakukan di seluruh sekolah dasar yang terdapat di wilayah Desa Jatisari.

"Kedua program ini akan dilakukan semaksimal mungkin serta diharapkan dapat menekan volume sampah yang terus bertambah setiap hari. Selain itu kesadaran dan pencegahan kerusakan gigi juga perlu menjadi perhatian kita bersama, dengan begitu anak kecil tidak akan khawatir dengan keadaan gigi mereka ketika beranjak dewasa. Gigi akan tetap sehat dan kuat serta tidak akan mengganggu aktifitas sehari hari mereka" ujar Andika selaku Koordinator Desa KKN-K 029 selepas kegiatan pemaparan.


Kedua program tersebut disambut baik oleh masyarakat serta perangkat desa yang hadir. Diharapkan mahasiswa dan pemerintah desa didampingi masyarakat dapat bekerja sama dengan maksimal agar kegiatan yang akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai rencana dan sesuai dengan harapan kita semua. Pada sesi akhir kegiatan pemaparan ditutup dengan penandatanganan persetujuan program yang disusul dengan sesi dokumentasi bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun