Mohon tunggu...
Muhajirin
Muhajirin Mohon Tunggu... Guru - Asah pikir dengan menulis

Belajar menulis dengan baik adalah bagian penting untuk mengawetkan pengetahuan. Kadang ilmu bisa karatan dalam pikir yang terpendam. Berdiskusi dan menulis merupakan sebagian cara untuk mengasah Ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Buzzer dan Peminggiran Peran Genuin Rakyat dalam Demokrasi

4 April 2021   14:52 Diperbarui: 4 April 2021   15:05 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kampanye hitam yang dimotori oleh buzzer ternyata tidak bertepuk sebelah tangan, karena lawan politik pun tidak mau ketinggalan membentuk buzzer tandingan. Alhasil,seperti kita ketahui bersama, terbentuklah perang tanding cukup alot antara dua kubu buzzer terutama sejak kampanye pilpres bahkan sampai sekarang.

Media social disuguhkan  dengang situasi saling serang antar kedua kubu yang telah memiliki label terkenal yakni Cebong dan Kampret  tidak henti-hentinya berkicau. Walaupun tidak sedikit pihak yang menghawatirkan dan berupaya menghentikan peran buzzer tersebut, tapi aktivitasnya tetap eksis sampai sekarang dengan label yang kadang berubah, misalnya cebong versus kadrun atau Kadrun versus Bacin.

Yang pasti peran buzzer kini masih sangat solid, terutama pihak pemenang. Meski issu nya bukan lagi pemenangan presiden tapi mereka berdiri kukuh pada posisi masing-masing. Para cebonger menanam kaki membela pemerintah, padahal tidak sedikit manufer pemerintah yang merugikan rakyat seperti diloloskannya paket UU Omnibuslaw, pelemahan KPK dll. Seakan Cebonger adalah bagian tdk terpisahkan dalam pemerintah itu sendiri.

Demikian juga, kelompok Kadrun tidak mau tau apakah program pemerintah ada positifnya atau tidak, yang penting teriak dulu, nyinyir dulu. Benar salahnya dipikirkan belakangan. Walaupun kadang telah melampauhi batas, menyerang harga diri dan kehormatan presiden. Padahal Presidennya juga, bukan presiden orang lain.

Pada gilirannya aktivitas buzzer kontra produkif dengan cita-cita demokrasi. Sebab, kesadaran massa yang dipupuk secara terus menerus dengan kebohongan dan kebencian berdampak pada peminggiran peran genuine masyarakat.

Semestinya kritik kepada pemerintah adalah tugas semua rakyat. Tidak sepatutnya rakyat yang lain menuduh saudaranya sebagai musuh apalagi dengan caci maki hanya karena mengkritik pemerintah. Walaupun kritik itu salah, biarlah pemerintah yang meresponnya. 

Mestinya sesama rakyat hanya menasehati saja, agar memperbaiki itikad dan kritikannya. Demikian juga yang kritik, agar mengerti batasannya. Jangan tunggu dinasehati kalau memang bisa memahami cara-cara yang lebih beradab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun