Mohon tunggu...
Putri Sintiah
Putri Sintiah Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adab Guru dan Murid sebagai Usaha Perdamaian

21 November 2019   09:05 Diperbarui: 21 November 2019   09:10 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbicara mengenai pendidikan, banyak yang telah mengetahui bahwa unsur-unsur yang ada dalam pendidikan meliputi: guru, murid, alat tulis, dll. sayangnya, belumbanyak yang mengetahui arti penting guru dalam dunia pendidikan, bahkan tidak sedikit yang tahu kapan hari guru nasional. kurangnya perhatian masyarakat terhadap dunia pendidikan tersebut lah yang menimbulkan adanya fenomena pemberontakan di dunia pendidikan yang melibatkan guru dan murid.

Salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk mencegah fenomena tersebut adalah baik dari pihak guru maupun murid saling mengerti dan memposisikan dirinya sebagaimana mestinya, maka dalam tulisan ini akan dijelaskan beberapa adab, baik adab guru maupun adab murid.

sebelum berbicara mengenai adab, kita perlu untuk mengetahui sosok guru maupun murid.

Siapa Guru Itu?

Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya diindahkan atau dipercayai.  Sedangkan ditiru artinya dicontoh atau diikuti. Jikka dari bahasa Sanskerta, kata "guru" adalah gabungan dari kaa gu, yang artinya kegelapan dan ru yang artinya melepaskan, menyingkirkan atau membebaskan. Jadi, guru adalah manusia yang "berjuang" terus-menerus. Dia menyingkikan manusia dari kejumudan (kebekuan, kemandekan) pikiran (Hamka Abdul Aziz, 2012: 3).

Menurut Poerwardaminta, guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Dari pengertian di atas, mengajar merupakan tugas utama seorang guru dalam mendidik muridnya. Sehubungan dari itu, Muhibbin Syah mengemukakan bahwa guru dalam bahasa arab disebut mu'alim dan dalam bahasa inggris teacher, yakni seorang yang pekerjaannya mengajar (Abu Muhammad Iqbal, 2015: 204-205).

Adapun tugas utama guru adalah sebagai berikut (Hamka Abdul Aziz, 2012: 4-7):

1. Membaca

Sebagai pendidik, guru tidak boleh merasa "sudah selesai" belajar setelah menempuh pendidikan formal di perguruan tinggi, misalnya.

 2. Mengenal

Setelah membaca, tugas guru adalah mengenal. Mengenal secara sederhana kita artikan sebagai mengetahui dengan tepat, pasti, jelas, dan benar. Dia akan mendekati muridnya dengan hatinya bukan dengan mulutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun