Mohon tunggu...
Mufida Laila
Mufida Laila Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenakalan Nyata

29 November 2017   05:47 Diperbarui: 29 November 2017   05:59 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenakalan anak sering di nilai sebagai tingkah laku anak yang melanggar moral dan sosial sehingga dapat merugikan dirinya serta orang lain. Tingkah laku ini sering menghawatirkan dan menimbulkan kegelisahan orang tua dan guru. Salah satu contoh yang sering di temui di kehidupan sehari-hari adalah anak sering berbohong dan mencuri.

Apabila perilaku tersebut dilakukan oleh anak yang masih berumur kurang dari 6 tahun, orang tua dan guru tidak perlu cemas. Sebab, tindakan tersebut disebabkan karena kurangnya pendidikan prasekolah. Anak belum mengerti apabila mengambil barang milik orang lain tanpa seizinnya tidak di perbolehkan. Boleh jadi, hal itu secara reflek terjadi karena pendidikan yang diberikan menitikberatkan milik bersama dari pada perorangan.

Oleh karena itu, anak diajari untuk  memiliki beberapa barang pribadi sejak kecil yang harus disimpannya sendiri dan tidak boleh diganggu gugat oleh kakak maupun adiknya. Bahkan seorang guru, juga harus memperlihatkan sikap menghotmati benda milik pribadi sang anak. Guru sekalipun juga harus meminta izin jika hendak meminjam benda tersebut. Dengan demikian, anak secara langsung akan mengetahui batasan milik keluarga, bersama, maupun miliknya sendiri. Pada intinya, menanamkan kebiasaan positif pada anak usia dini harus melibatkannya agar kebiasaan tersebut bisa tertananm alami dan dapat menjadi bekal ketika ia sudah dewasa.

Anak kerap di anggap berbohong karena jawaban atas pertanyaan tidak sesuai denga kenyataan. Padahal, hal yang sebenarnya terjadi ialah kesalahpahaman disebabkan anak kurang memahami perkataan orang dewasa dan sebaliknya. Hal ini dapat diatasi dengan selalu memberi contoh atau perbuatan yang sesuai dengan perkataan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun