Mohon tunggu...
Mudmaina Marlinda
Mudmaina Marlinda Mohon Tunggu... Personal Blog

Start your day with Bismillah, and end with Alhamdulillah. Be Grateful for Everything

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

UX/UI Design dalam Meningkatkan Produk Digital

12 Oktober 2024   06:30 Diperbarui: 12 Oktober 2024   06:45 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture by temismarketing.com

Dua komponen penting dalam design produk digital kontemporer adalah User Experience (UX) dan User Interface (UI). Di sisi lain, antarmuka pengguna (UI) berfokus pada tampilan visual yang dilihat dan digunakan pengguna, serta kemudahan navigasi, kegunaan, dan kepuasan pengguna. UX/UI dapat meningkatkan nilai produk digital, membantu perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar yang semakin digital jika dirancang dengan baik.

UX/UI yang efektif, pengalaman pengguna dapat ditingkatkan, meningkatkan loyalitas pengguna. Perusahaan yang berfokus pada pengalaman pengguna tumbuh 1,9 kali lebih cepat daripada perusahaan yang tidak, hal ini berdasarkan  laporan dari forrest research. Jika Produk digital menawarkan pengalaman pengguna yang mudah dan memuaskan, pelanggan cenderung kembali menggunakannya, meningkatkan retensi pelanggan dan mengurangi churn.

Kesan pertama orang terhadap suatu produk sangat dipengaruhi oleh desain antarmuka (UI). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Google menemukan bahwa pengguna membuat kesan pertama mereka tentang situs web dalam waktu kurang dari lima puluh milidetik. Kesan pertama yang baik dapat menarik pelanggan untuk terus memeriksa produk, sementara kesan yang buruk dapat membuat pelanggan meninggalkan platform dengan cepat. Oleh karena itu, antarmuka pengguna yang estetis dan intuitif sangat penting untuk menarik perhatian pengguna.

Salah satu alasan untuk pengguna meninggalkan aplikasi atau situs web adalah pengalaman pengguna (UX) yang buruk. Data dari Small Business Trends menunjukkan bahwa 88% pengguna jarang kembali ke aplikasi atau situs web yang memiliki pengalaman pengguna yang buruk. Memahami perilaku pengguna, kebutuhan, dan interaksi mereka dengan produk adalah penting utnuk desain UX yang baik. Penggunaan alat seperti wireframing dan prototyping dapat membantu desainer UX menguji penyelesaian dan memperbaiki masalah yang mungkin terjadi sebelum produk dirilis.

Salah satu perusahaan terkenal adalah apple karena fokusnya pada UX/UI dalam pengembangan produk. Produk seperti Iphone dan Mackbook berhasil mendominasi pasar berkat desain yang minimalis dan intuitif. Dengan focus pada pengalaman pengguna, Apple membuat produknya mudah digunakan bahkan bagi mereka yang tidak terbiasa dengan teknologi canggih. Hal ini dibuktikan dengan tingkat loyalitas pengguna yang tinggi, lebih dari Sembilan puluh persen pengguna Iphone terus memilih produk Apple untuk pembelian berikutnya.

Tingkat konversi juga dipengaruhi oleh UX/UI yang baik. Adobe melaporkan bahwa situs dengan desain visual yang menarik meningkatkan kemungkinan kunjungan ulang hingga lima belas persen. Selain itu, peningkatan kecil dalam pengalaman pengguna dapat meningkatkan jumlah konversi yang signifikan. Misalnya, Amazon dapat meningkatkan pendapatan hingga miliaran dolar hanya dengan mengurangi waktu pemuatan situs web menjadi hanya beberapa milidetik.

Selain itu, desain UX yang ideal meningkatkan efisiensi pengguna. Ketika sebuah aplikasi atau situs web memiliki antarmuka pengguna yang mudah digunakan, alur kerja yang lancar, dan elemen visual yang mendukung, pengguna dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat. Dropbox, misalnya memiliki desain UX sederhana yang memungkinkan pengguna menyimpan dan berbagi file hanya dengan beberapa klik, meningkatkan efisiensi proses kerja mereka.

Meskipun UX/UI sangat penting, membuat pengalaman pengguna yang sempurna adalah pekerjaan yang sulit. Desainer sering menghadapi masalah seperti keterbatasan teknologi, peerbedaan preferensi pengguna, dan integrasi berbagai platform. Selain itu, mereka juga harus mempertimbangkan aksesibilitas produk digital, yang berarti bahwa orang dengan keterbatasan fisik atau sensorik dapat menggunakannya.

Uji A/B di mana dua versi desain diuji pada kelompok pengguna yang berbeda untuk menentukan mana yang memberikan hasil terbaik adalah salah satu cara untuk memastikan UX/UI yang optimal. Data VWO menunjukan bahwa uji A/B dapat meningkatkan konversi hingga 49%. Ini menunjukkan bahwa pengujian berbasis data sangat penting untuk menemukan dan memperbaiki masalah UX/UI sebelum produk dirilis kepada publik umum.

Mengingat ukuran layar yang lebih kecil dan keterbatasan interaksi dalam aplikasi mobile, peran UX/UI menjadi semakin penting. Pengguna aplikasi mobile mengharapkan desain responsive dan navigasi yang cepat dan mudah. Aplikasi dengan antarmuka pengguna yang buruk cenderung ditinggalkan oleh pengguna dalam waktu kurang dari tiga hari, menurut statista. Oleh karena itu, aplikasi mobile yang sukses biasanya menggunakan desain UX/UI yang cermat untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna perangkat seluler.

UX/UI yang baik dapat menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan dalam dunia bisnis digital yang kompetitif. Perusahaan yang berfokus pada desain dan pengalaman pengguna cenderung lebih mudah menarik dan mempertahankan pengguna dibandingkan dengan pesaing yang kurang berfokus pada UX/UI. Menurut McKinsey, perusahaan yang mampu menyediakan pengalaman yang lebih baik cenderung lebih cepat berkembang dibandingkan dengan pesaing yang tidak berfokus pada UX/UI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun