Meski kerap dinilai 'lemah dan tidak kompeten' oleh para oposisi, Presiden Joko Widodo ternyata memiliki sisi keberanian yang luar biasa. Dengan keyakinannya untuk berpihak kepada rakyat, dia tak takut sama sekali dengan ancaman ataupun tekanan dari para elit maupun mafia yang menjadi bekingnya.
Jokowi mengaku bahwa saat dia memulai pemerintahannya, dia melihat perusahan negara, Petral, anak perusahaan Pertamina, sarat dengan para mafia. Ratusan triliun negara setiap tahun, mengalami kerugian akibat permainan mafia di Petral.
Ketika dia mengeluarkan perintah untuk membubarkan Petral, dia ditakut-takuti oleh banyak pihak. Katanya, jika Petral di bubarkan, negara bisa runtuh. Diapun bisa jatuh.
Menteri dan tim yang diperintahkan untuk membubarkan Petral, tiga kali bertanya kepadanya. "Apakah Bapak Presiden telah matang-matang untuk membubarkan Petral? Apakah Bapak Presiden sudah sadar betul dampak, resiko dan konsekuensi jika membubarkan Petral?"
Bayangkan menterinya sendiri terpapar ketakutan dan ikut-ikutan menakuti Jokowi. Apa Jawaban Jokowi? "Bubarkan Petral!" Perintah Jokowi tegas. Akhirnya Petral dengan tegas dibubarkan.
Lalu apa yang terjadi ketika Petral sudah dibubarkan? Sampai kini, tidak terjadi apa-apa. Ternyata pemerintah sebelumnya tidak berani membubarkan Petral karena takut.
Kemudian, Presiden Jokowi mengaku ketika memulai pemerintahannya, dia melihat pencurian ikan di laut Indonesia terjadi secara masif. Ratusan juta ton ikan di laut Indonesia dicuri oleh negara lain.
Lalu dia memberi perintah kepada Menteri Susi untuk menenggelamkan kapal-kapal asing itu. Namun, Jokowi mengaku bahwa Menteri Susi sendiri datang tiga kali bertanya kepadanya mengenai keyakinannya akan menenggelamkan kapal-kapal tersebut, termasuk reaksi dari para 'orang besar' yang turut bermain di dalamnya.
Lalu apa reaksi Jokowi? "Tenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan!" Perintah Jokowi tegas. Sejak dimulainya penenggelaman kapal-kapal asing, sudah lebih seribu kapal ditenggelamkan. Sampai kini tak terjadi apa-apa, termasuk serangan dari 'orang-orang besar' itu.
Kini ikan-ikan di laut Indonesia dinikmati oleh orang Indonesia sendiri. Sekarang ekspor ikan Indonesia terus meningkat. Ternyata pemerintah sebelumnya menutup mata atas pencurian ikan karena takut ditakut-takuti.
Kisah keberanian Jokowi juga terlihat dari kebijakannya untuk membuat BBM satu harga di Papua. Ketika Presiden Jokowi mengeluarkan perintah untuk menyamakan harga BBM di Papua yang seliternya Rp. 50.000 bahkan bisa sampai Rp. 100.000,- Harga itu harus sama harganya di Pulau Jawa yang Rp. 6.500 perliter.