Terdapat dua Lawang yang popular di Tanah Air . Pertama di Magelang dan yang lain Lawang yang berada di lereng Danau Maninjau di Sumatera Barat. Lawang Nagari Di Atas Awan, sebutan unik yang dikenalkan oleh putri bungsu Datuk Rajo Ruhum rahimahullah. Ia sekarang bermukim di Lampung, menjadi dosen bersama suaminya. Kalau soal yang manis-masing seperti tebu, saka dan gula merah/semut adalah khasnya produksi dari Nagari Lawang ini. Lawang di Batu-Magelang, dikenal sebagai objek wisata alam dan hasil buah-buahan seperti apel Malang.
Lawang juga terkenal dengan lokasi "Terbang Layang" terbaik di tanah air dan bahkan Asia Tenggara. Tempat penyelenggaraan olah raga beresiko tinggi, skala nasional dan juga internasional. Nagari ini hanya belasan kilometer dari Kota Jam Gadang Bukittinggi. Dapat ditempuh sekitar setengah jam dengan kendaraan roda empat.
Dari puncak Lawang, bagi wisatawan yang menyukai olah raga ekstrem, telah dibuka "out bond". Penggemar petualangan alam, dari Puncak Lawang turun ke danau Maninjau, melalui jalan setapak.
Sementara bagi wisatawan dalam negeri, Puncak Lawang dengan suhu dingin nyaman dan pemandangan alam luar biasa. Danau Maninjau, Bukit Barisan yang memanjang, hingga Lubuk Basung, sulit dilupakan.
Tidak ketinggalan "air tebu asli" dengan es dan jenuk nipis, yang lanngsung di "kilang-peras" melalui tekhnologi tradional "kilangan". Penggerak kilangan oleh kerbau "berkaca mata". Pelancong dapat pula mencoba "mangilang tebu" dengan tenaga penggerak "kerbau".
Nagari Lawang dan Sungai Batang, telah terpilih dalam 100 desa unggulan seluruh Indonesia wisata yang diselenggarakan oleh Kementrian Parawisata dan Ekonomiu Kreatif. Tahun 2022 ini anugerah wisata kembali di gelar namun Lawang, tahun ini belum berhasil. 35 Desa yang terbagi dalam tujuh kategori meraih AWI tahun ini. "Lawang Menuju Wisata Religi", 31 Agustus 2021".
Empat Desa di Sumatera Barat, berhasil maraih anugerah AWI tahun 2022. Yaitu Desa Apar, Pariaman kategori (digital), Desa Wisata Seribu Gonjong, Lima Puluh Kota (home stay), Desa Wisata Kampung Minang, Nagari Sumpu, Tanah Datar, Desa Wisata Sungai Batang, Kabupaten Agam (Daya Tarik Wisata). Tiga kategori lain yang diperlombakan adalah Konten Kreratif, Tolilet Umum, Sovenir dan Cleaness, health, savety, sustainable environmental (CHSE)
Realitas ini tidak lah perlu disesali, karena desa peserta yang ikut pemilihan tahun ini jauh berkembang, kuantitas dan kualitasnya. Dan mungkin saja Nagari Lawang, kurang memperlihatkan "greget dan keunikan" sesuai tujuh kategori yang diperlombakan. Lawang dapat mempersiapkan diri lebih dini, untuk ikut serta dalam ajang serupa tahun depan.
Muncul pertanyaan, bentuk keunggulan manakah yang akan dikembangkan? Kategori Konten Kreratif, Digital, Home stay, Tolilet UmumCHSE dan Daya Tarik Wisata, memliki peluang. Misalnya Pasar Lawang, dapat dibenahi menjadi ikon CHSE, tertata apik. layanan toilet umum yang baik dan nggak bau di Puncak Lawang, souvenir baru yang berkesan dan home stay yang sebelumnya pernah diraih, setelah Jogjakarta.
Ditopang pula Nagari Lawang Kampung Inggris, Kampung Santri dengan santri lebih 150 orang, berbagai aktifitas nya. Pada bulan Ramadhan, wisatawan dapat beri'tikaf, dari dapat persinggahan wisata religius. Memungkinkan pula ikut serta dalam "kegiatan buka puasa", keliling mushalla dan mesjid di nagari ini. Dapat memlikih tempat bi'tikaf seperti Kampung Santri, Pesantrean Al Hafidz Ibnu Hajar yang berada di Jorong Gajah Mati atau Surau Atap Seng di Jorong Batu Basa.