Awal April 2021 ujian yang menimpa Komplek Pendidikan Madrasah Diniyah Taklimiyah Awaliah (MDAT) Jorong Gajah Mati, Nagari Lawang, telah dilewati. Terjangan angin Puring Beliung, Shubuh dini hari itu telah merusak fasilitas pendidikan yang mencapai Rp. 150.000.000. Kerusakan tersebut telah dibenahi dengan donasi hamba Allah di Kampung Santri ini, Jaringan Guru dan Madrasah, Perantau dari berbagai daerah serta hamba Allah yang ringan berbagi.
Musibah ini mendorong semangat para Guru dan Pengurus Madrasah untuk meningkatkan fasilitas yang ada serta menyempurnakan metodologi pembelajaran yang bermuara pada kualitas santri yang lebih baik, dari tahun ke tahun. MDAT yang telah berusia lebih setengah abad (berdiri Januari 1957), baru saja menyelenggarakan acara yang dinantikan oleh santri dan orang tuanya. Yakni Acara Penutupan Tahun Ajaran 2020-2021 itu, berlangsung 12 Juni 2021 di komplek pendidikan ini.
Acara tersebut berjalan lancar dan dengan hasil yang menggembirakan, dihadiri oleh tokoh adat, agama dan cerdik pandai di Jorong (dusun) Gajah Mati dan undangan lain dari Nagari Lawang dan jorong sekitar. Dalam acara ini diberikan "raport" santri dan penghargaan kepada santri yang berprestasi. "Tahun ini sebanyak 34 santri telah khatam Al Qur'an, 30 juz, santri lain telah berhasil meningkatkan hafalan nya secara bertahap", kata Ustd. Savenday Khatik Mantari, S.Pd, pimpinan. MDAT ini. Lebih fokus pada "praktek".
Selama di madrasah, lebih menitik beratkan pada Tahfidz Al-Qur'an, hadits, do'a-do'a, praktek ibadah, keterampilan, seni budaya Minang serta amaliah lain nya. Kegiatan ini, harus dilanjutkan oleh santri di rumah dengan bimbingan orang tua. Karena Madrasah ini bukan pondok dengan pola asrama. Waktu terbanyak para santri berada di rumah", tambah Ust. Savenday. Peran orang tua sangatlah menentukan keberhasilan santri.
Para santri yang telah menyelesaikan pendidikan nya, selanjutnya diajak ikut menjadi pembimbing santri-santri muda di madrasah, sebagai bagian program "Baliak Kasurau" (Back to Surau), shubuh berjamaah, dan pengembangan seni budaya Minang yang bernafaskan Islam.
Di segi sarana dan prasarana, alhamdulillah di Kampuang Santri terus berlanjut pembangunan yang dibutuhkan. Rampung pembangunan penataan aula, tempat berwudhuk, teras, pos jaga, pagar dan sekarang berlangsung pemasangan keramik teras surau. Fasilitas yang ada telah digunakan untuk pelatihan bagi ibu-ibu RT dari PNM (Permodalan Nasional Madani Kab.Agam).
Ke depan tentunya fasilitas ini terbuka untuk digunakan oleh komunitas adat, ulama dan pemerintahan sekitar, Nagari Lawang, Kecamatan Matur dan maupun tingkat Kabupaten Agam. Tempat memadai, alam yang hijau nyaman, strategis di pinggir jalan Panorama Puncak Lawang, berada lereng danau Maninjau, berjarak hanya belasan kilometer dari Bukittinggi, sangat mendukung.