Mohon tunggu...
M Saekan Muchith
M Saekan Muchith Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen UIN Walisongo Semarang dan Peneliti Pada Yayasan Tasamuh Indonesia Mengabdi

Pemerhati Masalah Pendidikan, Sosial Agama dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untuk Para Pendukung Jokowi dan Prabowo

13 Oktober 2018   19:54 Diperbarui: 13 Oktober 2018   20:06 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Wahai para pendukung Jokowi dan Prabowo

Pemilu presiden ( Pilpres) adalah sarana untuk melahirkan pemimpin yang bersih, amanah, berkepribadian, tanggung jawab dan bisa dijadikan contoh (uswah) rakyat Indonesia.

Oleh sebab itu, para pendukung Jokowi dan Prabowo harus bisa menjaga ucapan (perkataan), tulisan ( khususnya di sosmed) dan perilaku sehingga bisa katakan sebagai pendukung yang amanah, tanggung jawab an bisa menjadi contoh bagi seluruh rakyat. 

Wahai Para Pendukung Jokowi dan Prabowo

Masa kampanye saatnya menawarkan visi, misi dan program yang menarik bagi rakyat Indonesia. Paparkan, tunjukan dan yakinkan program kerja yang  dipercaya bisa merubah kehidupan rakyat Indonesia.

Masa kampanye jangan di jadikan ajang saling cemooh, saling hujat, saling menjatuhkan, dan penyebaran kabar bohong (hoaxs).

Ayo kita manfaatkan masa kampanye untyk menunjukan kalau kedua pasang calon dan berikut pendukungnya adalah orang orang yang cerdas intelektual, cerdas kepribadian dan cerdas sosial / emosional. 

Wahai Para Pendukung Jokowi dan Prabowo

Semua agama pasti selalu mengajarkan kedamaian, ketenangan, kerukunan dan kasih sayang. Agama seharusnya menjadi penerang atau pencerah kehidupan manusia. Dengan agama sesuatu yang gelap menjadi terang, masalah yang rumit jadi sederhana, urusan yang berat jadi ringan, persoalan yang menakutkan jadi menyenangkan. Persoalan yang penuh kebohongan bisa penuh kejujuran.

Mengapa issu agama hanya dijadikan sarana mengangkat citra dirinya dan menjatuhkan lawanya? Mengapa agama terkesan hanya untuk simbol dan pencitraan belaka tanpa diikuti dengan sikap dan perilaku yang mulia? Agama hanya dipolitisasi bukan menjadi inspirasi. Agama dijadikan alat merekayasa bukan menjadi landasan membangun ahlaq yang  mulia. Hentikan politisasi agama, hindari simbol simbol keagamaan yang hanya untuk memecah belah persatuan bangsa.

Wahai Para Pendukung Jokowi dan Prabowo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun