Mohon tunggu...
Muchammad Thoriiq Nabeel
Muchammad Thoriiq Nabeel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Konflik Russia-Ukraina 2022

28 September 2022   19:44 Diperbarui: 28 September 2022   19:53 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

konflik antara Ukraina dan Rusia ini telah  menjadi pembahasan di seluruh dunia. Yang mana Penyebab konflik Rusia-Ukraina ini sudah ada sejak dulu. Pada Tahun 2005 dan 2014, terjadi revolusi di negara Ukraina. Negara tersebut menolak supremasi Rusia dan mencari cara untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization). Dulunya Ukraina, Rusia, dan negara tetangga Belarusia menjadi negara adidaya di abad pertengahan. Sebagian besar wilayah mencakup Eropa Timur. Kedua negara ini mempunyai bahasa, sejarah, dan politik. Presiden Putin dari Rusia mengklaim negaranya dan Ukraina adalah satu orang. Klaim tersebut menyebut Ukraina termasuk peradaban Rusia. Namun, Ukraina menolak atas pengklaiman dari putin tersebut. Mungkin hal ini lah  salah satu penyebab mengapa terjadinya konflik antar kedua negara pada saat itu.

Awal mula terjadinya Konflik antara kedua negara pada tahun 2021 ini diawali dengan adanya Keinginan Ukraina untuk bergabung NATO . Keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO bukanlah tanpa alasan, melainkan ukraina memiliki beberapa ranggapan jika negara tersebut bergabung dengan NATO akan meningkatkan kekuatan pertahanan Ukraina karena terdapat prinsip pertahanan kolektif NATO. Yang mana prinsip tersebut di tetapkan oleh pasal 5 dalam perjanjian pendirian NATO yang berisi serangan terhadap satu sekutu dianggap sebagai serangan terhadap semua sekutu dan anggotanya berkomitmen untuk melindunngan satu sama lain . Lalu Ukraina berharap negara tersebut mendapatkan pengakuan dari negara lainya. Dan juga membuka peluang bagi negara tersebut untuk bergabung dengan uni eropa, yang mana ukraina akan akan mendapatkan keuntungan di bidang sosial dan ekonomi. Dengan bergabungnya ukraina dengan uni eropa juga dinilai akan membuat  posisis mereka setara dengan negara negara lain. Menurut konsep National Interest dalam teori Realisme menyebutkan bahwasanya untuk kelangsungan hidup suatu negara, maka negara tersebut harus memenuhi kebutuhan negaranya atau kepentingan nasionalnya.karna dengan kepentingan nasional negara akan berjalan dengan stabil baik dari segi ekonomi, politik, social, maupun pertahanan keamanan. Dalam kasus ini sesuai dengan konsep dalam teori Realisme yaitu National Interest dengan Adanya keinginan Ukraina untuk bergabung dengan nato sebagai tujuan agar kebutuhan negaranya terpenuhi.

Namun keinginan Ukraina ini tidak sejalan dengan Negara tetangganya yaitu russia. Yang mana russia menganggap jika Ukraina bergabung dengan NATO akan menimbulkan ancaman bagi wilayah mereka. Kekhawatiran tersebut dikarenakan mereka memiliki perbatasan yang sangar panjang, puluhan kilometer, dan di khawatirkan ukraina akan menjadi negara terdepan sebagai perwakilan dari NATO untuk merusak russia. Kekhawatiran tersebut dikarenakan russia mengetahui bahwa Dengan bergabungnya Ukraina ke NATO berpotensi membangun instalasi peluru kendali di wilayah ukraina dibagian manapun sehingga berpotensi menyerang Russia. Menurut teori Realisme dalam konsep Security Dilema menjelaskan bahwasanya perasaan yang selalu terancam oleh negara lain, yang juga memiliki sifat yang sama yaitu ingin bertahan dan memenuhi kebutuhan sendiri. Dalam kasus ini sesuai dengan konsep dalam teori Realisme yaitu Security Dilema dengan adanya rasa Terancam bagi Russia jika Ukraina jadi bergabung dengan NATO.

Melihat hal  tersebut putin merasa tidak dihargai dan pada akhirnya ia tmemutuskan untuk melakukan invansi militer ke Ukraina. invansi tersebut berupa ledakan bom di kota-kota besar Ukraina seperti Kharkiv, Odessa, Mariupol dan Ibu Kota Kiev. Dalam serangan ini kekuatan militer ukraina lebih lemah dari kekuatan militer Russia. Presiden Rusia, Vladimir Putin menyebut operasi militer tersebut bertujuan untuk mendemiliterisasi Ukraina.

Dari konflik yang terjadi antar Russia dengan Ukraina ternyata memberikan pengaruh besar bagi dunia salah satunya adalah melambunngnya harga minyak global dan gas. Harga minyak dan gas melonjak akibat kekhawatiran pasokan karena russia adalah salah satu produsen dan pengekspor bahan bakar fosil tersebsar di dunia. kenaikan komoditas tersebut terlihat pada Februari yang mana minyak mentah Brent North Sea, patokan internasional, berdiri di sekitar 90 dollar AS. Dan Pada 7 Maret, harga minyak tersebut melonjak hingga 139,13 dollar AS mendekati level tertinggi 14 tahun dan harga tetap sangat fluktuatif

Resolusi konflik

Dalam konflik ini bisa terlihat bahwa kedua belah pihak masih sulit menemui jalan keluar. Beberapa upaya telah digunakan untuk menghentikan konflik ini namun tetap saja gagal. Russia masih terus bersikeras bahwa genjatan senjata membutuhkan demiliterasi dan netralitas untuk ukraina, tetapi ukraina terus meminta agar lebih banyak bantuan militer ke barar seperti UE. bahkan hingga menandatangani aplikasi keanggotaan UE di tengah konflik yang sedang terjadi. salah satu opsi terbaik untuk menjadi pilihan dalam konflik dua negara ini adalah mediasi. Saat ini Ukraina dan Rusia sudah berupayauntuk melakukan mediasi, kedua belah pihak saling bernegosiasi dan menyampaikan tuntutan satusama lain, proses ini dapat dipahami sebagai peacemaking dalam upaya resolusi konflik Rusia danUkraina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun