Mohon tunggu...
Muchamad Yusuf
Muchamad Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Hello

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyambut Bulan Ramadan di Masa Pandemi Sangat Berpengaruh dalam Penjualan Kue Kering

21 April 2021   16:22 Diperbarui: 21 April 2021   16:31 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lilis(61),Ibu rumah tangga penjual kue kering-dokpri

BANDUNG, 14 April 2021 -- Meskipun pandemi Covid-19 melanda di tengah bulan suci Ramadhan dan mendekati Hari Raya Idul Fitri, dan Banyak yang merasa khawatir dan cemas akan penurunan penjualan kue kering, semenjak adanya pandemic Covid-19 bisnis kue kering Meskipun mengalami penurunan penjualan dan produksi karena akses yang sulit akibat pandemi ini, hal ini tetap dilakukan demi untuk memenuhi kebutuhan.

Lilis (61) warga Bandung,yang sudah lebih dari 10 tahun berbisnis kue kering, mengungkapkan,sangat khawatir jika omset penjualannya menurun,dan sekarang bahan-bahan kue sangat mahal,pesanan juga semakin sedikit,sejumlah pekerja juga sudah banyak yang keluar karena sudah tidak sanggup mengupah.

Ia juga menuturkan sebelum adanya Pandemi Covid -- 19, Penghasilan dalam sebulan bisa mencapai 10 juta,setelah adanya Pandemi terjadi penurunan hingga 5 juta.

Lilis tidak hanya menjual kue kering saja,ia merasa kurang penghasilan hanya dari berjualan kue saja,Lilis juga mengatakan karena kurangnya penghasilan dari berjualan kue,banyak permintaan masuk juga dari pelanggan,seperti berjualan makanan sehari-hari dan mulai bulan Ramadhan ia menambahkan Takjil untuk berbuka puasa.

Tidak hanya dirumah,Lilis juga mempunyai beberapa cabang yang terpaksa tutup dikarenakkan pandemi,pada akhrinya ia hanya memfokuskan usahanya yang ada di rumah.

"Dulu punya beberapa (Cabang usaha kue kering) cuman sekarang terpaksa di tutup,karena saya udah ngga sanggup lagi ngasih upah,jadi pekerjanya terpaksa pada keluar,kalau sekarang,ya di rumah aja bikinnya." Ujar Lilis saat diwawancara Rabu (14/4/2021) Sore.

Karena sekarang hanya beroperasi di rumah,Lilis mempromosikan kuenya dengan cara door to door atau dari rumah ke rumah,karena faktor umur ia pun kurang mengerti soal Media Online.

"Sejauh ini sih belum pernah pake kaya gitu (Media Social),soalnya saya juga ngga punya Hp ngga ngerti juga sih cara pakenya kaya gimana,ada niatan mau pake (Media Social) mungkin saya nya juga sudah tua jadi kurang paham,biasanya saya ngider atau ada orang kerumah yang mesen." Ujarnya

Banyak orang yang berdatangan ke rumahnya hanya untuk memesan Kue kering,Lilis pun mau tidak mau harus mengikuti protocol Kesehatan,ia menjelaskan bahwa selama Pandemi Covid-19 ini dia selalu mengikuti Protocol Kesehatan mulai dari Menjaga jarak dengan pelanggan,memakai hand sanitizer,dan selalu mencuci alat-alat untuk membuat kue.

"Saya mulai nutup cabang yang lain dari tahun lalu (12/3/2020) terus maintain anak saya buat bikin online shop gitu di hp,akhirnya di bikinin dan Alhamdulillah setelah saya upload foto di Media social banyak yang pesen yang dari luar jawa barat juga ada.Ribet lah pokoknya zaman sekarang mah,ekonomi nurun,anak-anak saya juga pada kerja di rumah (WHO) sekolah di rumah kasian litanya,saya juga jadi ga bisa kemana-mana,kesana ga boleh ke sini ga boleh,ya saya pengennya sih mudah-mudahan ini pademi cepet selesai,biar kaya biasa lagi." Ujarnya.

Namun demikian Lilis (61) tetap berjualan di rumahnya seperti biasa dan media online telah membantu meringakan pekerjannya di masa Pandemi Covid -- 19 ini. Meskipun dilanda kecemasan karena masih melakukan penjualan dari rumah ke rumah, Lilis berharap agar produksi kue kering yang ada bisa terjual habis meskipun keuntungannya hanya sedikit. "Jika memang penjualannya sendat atau macet, kami langsung menjualkannya dari rumah ke rumah," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun