Ada yang mengatakan di era modern  keterampilan silat tidak lagi dibutuhkan semisal karena pistol yang  lebih simple untuk digunakan atau sajam-sajam yang telah tersedia di  pasaran lebih ampuh dan terlihat menakutkan di hadapan lawan ..
Banyak kalangan yang mengatakan demikian, mulai dari kalangan pendidik  (ustad, guru, dan dosen), dan sebagian juga ada aparat yang pernah  menceletuk demikian.
Tetapi bagaimana jika kita melihat realitas anak-anak zaman now dengan gagahnya yang mulai enggan menghormati guru maupun orang-orang yang lebih tua?
 Belum lagi banyak anak-anak yang suka membuly teman seangkatan atau  yang sering terjadi pada bawahan dengan kekerasan sebagai jalan  pembejalaran, "katanya sih demikian".
Ini nyata bukan lagi tentang sebuah opini yang hanya berserakan pada laman koran maupun media sosial sebagai berita hoax.
 Masih belum bisa saya lupakan kasus pahlawan pendidikan budi dari kota  sampang-madura yang merenggut nyawa di tangan muridnya, dan juga pernah  terjadi dikelas saya sendiri semasa SMK saat mengikuti pelajaran IPS.
Saya menjadi teringat beberapa hari ini banyak beredar gambar-gambar meme yang mensyaratkan guru harus mempunyai tiga ijazah:
1. Berjazah sarja pendidikan, Untuk legalitas dibolehkannya mengajar.
2. Berijazah sarja hukum, untuk menghadapi tuntutan wali murid.
 3. Berijazah bela diri, untuk melindungi diri dari manusia-manusia yang  kurang lurus cara berpikirnya, sehingga harus dilawan dengan cara-cara  yang terkadang tidak terdugakan.
Menurut hikmat saya pribadi, meme  nomor tiga merupakan bekal pribadi masing-masing agar saat menduduki  posisi dimanapun mampu menghadapi dengan berani, karena kebanyakan yang  saya lihat saat ini dimanapun organisasinya dan tempatnya pembangkangan  dan terkadang perkelahian tidaklah terjadi di dunia pendidikan semata,  semisal di rapat-rapat DPR maupun aparat hukum.
Ilmu sangat perlu, tetapi menjaga keselamatan tidak boleh dilupakan !