Mohon tunggu...
Muhammad Daffa Al Aslam
Muhammad Daffa Al Aslam Mohon Tunggu... Duta Besar - mahasiswa Universitas Sriwijaya, jurusan Hubungan Internasional 19

semoga masih tetap mau dan ingin terus belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pertahanan dan Keamanan dalam Perspektif Realisme

12 Maret 2020   14:46 Diperbarui: 12 Maret 2020   22:42 5047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dapat kita ketahui Bersama, apabila kita berbicara tentang pertahanan dan keamanan sudah pasti menyangkut tentang perdamaian internasional, sejak perspektif-perspektif HI muncul, isu-isu tentang pertahanan dan keamanan internasional senantiasa menjadi isu yang penting dan diperdebatkan dalam studi hubungan internasional terutama pada pasca perang dunia I dan perang dunia ke II.

Sebenarnya ada berbagai macam perspektif  untuk menganalisa fenomena-fenoma hubungan internasional terutama dalam isu pertahanan dan keamanan internasional, namun disini penulis hanya akan menjelaskan salah satu dari perspektif hubungan internasional yakni realis, untuk menjelaskan lebih dalam mengenai pertahanan dan keamanan internasional dari perspektif realisme.

Realisme 

Realisme adalah salah satu perspektif yang paling tua dalam Hubungan Internasional, yaitu sejak  india kuno, Yunani kuno dan renaissance italia. perspektif ini cukup kuat untuk melakukan pendekatan atau menganalisis isu terutama mengenai keamanan internasioanal. 

Dalam buku yang berjudul Security and the internasional realism,  Edward A. kolwdziej (2007) realisme dikategorikan menjadi tiga jenis; pessimistic realism, neorealism, dan optimistic realism. Ya walaupun dalam buku tersebut realisme dibagi menjadi tiga namun ketiga nya masih memiliki garis besar atau konsep kunci yang sama, yakni; 

  • Negara adalah pemeran utama dalam organisasi politik dunia
  • Negara dapat memonopoli kekuatanya untuk kekerasan sekalipun
  • Negara mempunyai wewenang unutk menalankan fungsi keamanan intenal dan eksternal (koledziej, 2007: 128)

Apabila kita melihat asumsi-asumsi dasar kaum realis menurut jacksin dan soerensen (1999) yaitu;

  • Pandangan pesimis atas sifat manusia
  • Keyakinan bahwa hubungan internasional pada dasarnya konfliktual dan bahwa konflik internasional pada akhirnya diselesaikan dengan perang,
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai keamanan nasional dan kelangsungan hidup negara;
  • Skeptisme dasar bahwa terdapat kemajuan dalam politik internasional seperti apa yang terjadi di dalam kehidupan politik domestic.

Dapat dilihat pada nomor satu "pandangan pesimistis menjadi hal yang mutlak dimiliki kaum realis, ketika realisme menganalisis hubungan internasional, selalu mendasarkan pada apa yang ada, dan bukan pada apa yang seharusnya. realisme itu sendiri juga lebih memlih jalur konfliktual maka apabila terjadi interaksi antar satu individu dengan individu lainnya, maka akan muncul bentuk-bentuk konflik tersendiri.

Dasar normatif realisme yaitu keamanan (security) dan kelangsungan hidup negara (survival) (Dunne & Schmidt, 2001). Karena realisme mendasar kepada rasa curiga, maka munculah Security dilemma. 

Kita hidup dalam dunia dengan banyak negara, hampir semuanya dipersenjatai dalam beberpa tingkatan birokrasi, Thomas Hobbes mengatakan bahawa manusia memiliki "keadaan alami yaitu akan terus merasa bahwa kehidupannya dalam bahaya, dan tidak seorangpun yakin tentang keamanan dan kelangsungan hidupnya. Maka dari itu dibentuklah institusi bernama negara dengan kepakatan politis diantara semua untuk saling menjaga guna menciptakan keamanan yang berdaulat.

Seperti yang kita ketahui realisme dipopulerkan oleh Morgenthau, dalam perspektif ini terdapat dua faktor yang memperngaruhi perdamaian dan keamananan internasioanal yakni; Pertama adalah kekuatan militer atau hard power yang dimiliki setiap negara walaupun kapasitasnya tidak selalu sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun