Badai Sudah Berlalu atau Sedang Berlalu

Melansir informasi situs resmi Pemerintah (Kominfo) covid19.go.id situasi Covid Indonesia per tanggal 3 April 2022 sbb:

Update per 3 April 2022 (foto covid19.go.id)

Di Indonesia hingga saat ini warga yang sudah menerima Vaksinasi ke 3 baru mencapai 23.636.221  atau 11 % dari target sasaran vaksinasi nasional. Tetapi vaksin kedua 76.8% orang atau 159.988.167 orang di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara ini perbedaan pandang masih berlangsung antara beberapa Kepala Pemerintahan dunia dengan para Ilmuwan yang diwakili oleh lembaga kesehatan dunia WHO. Disatu sisi perkembangan kasus Covid 19 sudah semakin berkurang dan terkendalikan sehingga sebagian pemimpin pemerintahan ingin segera mendeklarasikan dan memperlakukan situasi ini sebagai fase Endemi.  

Sebaliknya pakar Kesehatan dan Ilmuwan menanggapi  hal itu masih terlalu dini untuk diputuskan. Masih banyak faktor ketidakpastian menyangkut perkembangan virus dan tidak sedikit negara terus bergelut dengan Covid-19.

Sebagian Pemimpin Negara menekankan warganya agar membiasakan diri hidup dengan Virus. Terus beradaptasi dengan musim virus yang silih berganti karena Covid akan tetap ada selamanya. Beberapa negara di Eropa seperti Inggris dan Spanyol ingin mengarahkan masyarakat Eropa bersiap diri transisi ke fase Endemi.

Selain Denmark dan Inggris yang sudah menyatakan say good bye to Pandemi,  pemerintahan Netherland, Norwegia, Swedia, dan Finlandia mulai mengarah ke status menghentikan semua pembatasan yang berlaku di negaranya.

Bye Corona (foto pib.gov.in)

Tidak seperti di benua Afrika yang masih sangat jomplang perbedaan tingkat vaksinasinya diantara negara. Seychelles misalnya tingkat vaksinasinya sudah jauh mencapai 85% tetapi Congo masih pada tingkat 0.8%. Mereka sangat membutuhkan pendanaan dunia untuk pemulihan Afrika. 

Di Asia, Thailand sudah siap dengan panduan mendeklarasikan situasi Covid untuk masuk ke fase Endemi. Dilansir dari sumber (https://www.independent.co.uk)  Juru Bicara Kementerian Kesehatan Publik, Rungrueng Kitphati, mengatakan Pemerintah membutuhkan 6 sampai 1 tahun untuk membuat keputusan itu dan mulai memperlakukan Covid sebagai penyakit flu atau campak.