Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Bukan Hoax] Kereta Cepat Indonesia [Akan] Masuk 10 Tercepat

4 Maret 2016   09:16 Diperbarui: 4 Maret 2016   11:07 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kereta Cepat Shanghai Maglev, China (sumber: www.railway-technology.com)"]

[/caption]Saya penyuka kecepatan dan kelambatan sekaligus. Tergantung kegiatannya. Kalau urusan gaji, maunya cepat dapat. Urusan tugas, dilambat-lambatkan.

Saya juga penyuka kendaraan cepat dan lambat sekaligus. Kalau sudah telat, saya berharap naik kereta cepat. Kalau mau banyak waktu, ya, naik andong lebih masuk akal.

Saya pendukung sekaligus penolak proyek kereta cepat Indonesia. Mendukung kalau rutenya Jakarta-Surabaya, menyusur pantai utara. Menolak kalau hanya rute Jakarta-Bandung, karena gak penting-penting amat.

Poros Jakarta-Surabaya lebih penting untuk perkembangan ekonomi Jawa khususnya. Maka baik sekali jika keduanya dihubungkan kereta cepat.

Mengapa lewat atas laut pantai utara Jawa? Pertama, untuk mencegah pengurangan drastis areal pertanian di sepanjang pulau Jawa. Karena dijadikan lintasan kereta cepat. Maklum, saya ini petani.

Kedua, untuk mereduksi polusi suara (oleh desing kereta cepat), sehingga kuping tetap sehat, kerja dan tidur bisa lebih nyaman. Maklum, sekarang ini terlalu banyak polusi suara, terutama dari anggota dewan dan pejabat pemerintah.

Ketiga, ya, untuk menjadi rekor dunia saja, satu-satunya di dunia kereta cepat lewat laut. Kalau mau visioner, dan mau jadi terhebat di dunia, jangan tanggung-tanggung, dong.

Soalnya, kalau dari segi kecepatan, kereta cepat Indonesia “bikinan” China itu tak akan menjadi yang tercepat di dunia. Dokumen MoU BUMN China-BUMN Indonesia mematok kecepatannya maksimal 350 km/jam.

Kalau hanya 350 km/jam, maka hanya akan menyamai kecepatan kereta cepat Spanyol, yaitu Siemens Velaro E/AVS 103 dan Talgo 350 (T 350). Keduanya menduduki urutan 4 dan 5 tercepat di dunia.

Tapi memang masih lebih cepat dibanding kereta cepat Jepang E5 Series Shinkansen Hayabusa (320 km/jam) serta kereta cepat Perancis Alstom Eouroduplex (320 km/jam) dan TGV Duplex (300 km/jam). Ketiganya menduduki peringkat 6, 7, dan 8.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun