Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Alasan Ilmiah Nama di KTP Minimal Dua Kata

2 Juni 2022   14:45 Diperbarui: 2 Juni 2022   14:55 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi KTP (Foto: tribunnews.com)

Binomial Nomenklatur.  Pernah dengan istilah ini? Bukan binomo, lho?

Binomial Nomenklatur  adalah aturan baku ilmiah untuk penamaan ganda  untuk semua organisme.  Setiap nama ilmiah mahluk hidup harus terdiri dari dua kata, atau dua nama (binomial). Nama pertama adalah genus (marga), sedangkan nama kedua spesies (jenis).

Aturan yang diciptakan  Carolus Linnaeus, Bapak Taksonomi, itu menggunakan Bahasa Latin. Alasannya bahasa itu sudah "abadi", tidak berubah-ubah lagi. 

Mari kita ambil contoh tetumbuhan.  Nama ilmiah terung adalah Solanum melongena,  kentang  Solanum tuberosum, dan tomat  Solanum lycopersicum.  Genusnya sama tapi jenisnya beda. 

Kalau terung-terungan apa namanya? Ya, Solanaceae. Itu nama keluarga. Pikirannya jangan kemana-mana, ya.

Contoh lain, hewan karnivora liar.  Nama harimau Panthera tigris, singa Panthera leo, dan macan tutul Panthera pardus.

Kalau karnivora jinak kucing rumah, namanya  Felis catus. Nah, kalau kompasianer kenthir? Itu pasti  Felix tani.

Ada lagi kompasianer malas, namanya Jepe jepe.  Cara penamaannya mirip penamaan melinjo atau tangkil, Gnetum gnemon.

Jadi, secara ilmiah, nama mahluk hidup memang terdiri dari dua kata.  Kalau satu kata, atau satu suku kata, berarti bukan nama ilmiah. Tapi nama panggilan, nama akrab, atau panggilan sayang. Semacam Budi Susilo dipanggil Budi, Bud, Di, Sus, Susi, Silo, atau Lo.

Manusia juga secara ilmiah harus dinamai dengan dua kata.  Sudah begitu sejak manusia jaman prasejarah sampai postsejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun