Pengakuan seorang lelaki gilakawin: Sewaktu bujangan, aku cari isteri. Setelah beristeri, aku cari jodoh.
Seorang lelaki mengajukan pertanyaan aneh ini kepada Poltak: "Kalau seorang lelaki menikahi sepuluh orang perempuan, apakah itu berarti jodohnya sepuluh orang?"
"Nilai Matematikamu berapa dulu waktu sekolah." Poltak sewot. "Yang namanya jodoh itu selalu satu. Dulu kalau ada tipe soal ujian penjodohan, kan, diminta cari satu pasangan yang paling pas."
 "Lha, kalau jodoh cuma ada satu, kenapa seorang lelaki boleh beristeri sepuluh orang?" Orang tadi, entah siapa namanya, ngeyel bertanya lanjut.
 "Ya, boleh saja. Jodoh itu rahasia Tuhan, isteri itu pilihan manusia. Sama juga dengan suami, itu pilihan. Kau bisa saja memilih seorang, dua orang, atau lebih perempuan menjadi isterimu.  Sepanjang mereka mau, kultur dan religimu membolehkan, ya, silahkan saja."
"Maksudmu beristeri itu tak mesti berjodoh?"
"Keyakinanku, ya, begitu. Walau itu kerap menjadi alasan lelaki untuk menikah lagi dan lagi. Sampai sepuluh isterinya. Katanya belum merasa dapat jodoh." Poltak memelototi lelaki itu.
Lanjutnya, "Eh, setelah dia tua dan sakit- sakitan, isteri kedua sampai kesepuluh kabur semua. Lalu dia bilang kepada isteri pertama, 'Ternyata kaulah jodohku.' Semprul seratus persen!"
"Nah, Poltak! Aku bingung, bagaimana cara mengetahui isteriku yang tunggal itu adalah jodohku?"
"Tanya Tuhanmu. Jangan tanya aku. Hanya Tuhan yang tahu. Itu rahasia-Nya. Tapi ada satu syarat agar kamu bisa dengar suata Tuhan: Â iman." Poltak melotot lagi.