Judul skripsi itu momok bagi umumnya mahasiswa tahun terakhir. Tak sedikit mahasiswa frustasi karena rencana judul skripsinya ditolak dosen pembimbing (dospem) Â berulang kali.Â
Padahal rumus bimbingan itu sederhana. Jika sampai lima kali rencana judul skripsi ditolak dospem, maka yang harus diganti bukan judulnya, melainkan dospemnya.
Saya tidak sedang bercanda. Â Jika sampai lima kali dospem menolak rencana judul skripsi mahasiswa bimbingannya, maka bisa dipastikan yang salah bukan mahasiswa, melainkan dospem.Â
Hal itu terjadi karena dospem tidak membimbing mahasiswanya dengan cara yang benar. Â Hanya menolak judul. Tanpa memberitahu cara penganggitan judul yang benar.
Sedikit berempati pada para mahasiswa, saya akan membagikan cara mudah menganggit judul skripsi. Kalau pembaca bukan mahasiswa, anggap ini sekadar agihan pengetahuan saja.
***
Prinsip pertama, jangan pernah menganggit judul skripsi sebelum menetapkan topik dan pertanyaan penelitian. Â
Sampai kodok beruban pun, bila begitu caranya, judul skripsi tidak akan pernah bisa teranggit.
Alasannya sederhana. Â Judul skripsi itu adalah rumusan ringkas dari topik dan pertanyaan penelitian.Â
(Pertanyaan atau masalah penelitian? Â Sama saja. Pertanyaan itu diturunkan dari rumusan masalah. Rumusan masalah adalah uraian ringkas topik penelitian.)
Lantas bagaimana cara menentukan topik penelitian? Sebenarnya, kalau ada mahasiswa tahun terakhir bertanya seperti itu, harus ditanya-balik kepadanya, "Belajar apa saja sejak tahun pertama kuliah?"