CIKARANG - Saya melakukan wawancara kepada tetangga yang berstatus sebagai mahasiswa terkait keinginan melakukan kuliah tatap muka. Dika Ahmad fauzi mahasiswa Sastra Inggris Universitas Singaperbangsa Karawang ini bercerita soal pengalamannya menjalani pembelajaran secara daring selama masa pandemik, lebih kurang setahun terakhir.Â
Dari cerita Dika, di kampusnya pembelajaran dilakukan menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Setahun menjalani PJJ, Dika sebenarnya merasa senang karena tak harus membuang banyak waktu melakukan perjalanan lebih kurang 33 kilometer dari rumah ke kampus. "Kemudian dengan kegiatan PJJ ini kita dituntut untuk lebih kreatif dengan keterbatasan yang ada," Kata Dika kepada penulis pada Sabtu (05/06/2021) malam. Namun, melakukan pembelajaran daring ternyata tak melulu semenyenangkan itu.Â
Dika sendiri harus menatap layar mengikuti perkuliahan sedikitnya 5 jam dalam satu hari. "Pastinya juga rindu akan yang namanya interaksi dengan teman kelas maupun teman tongkrongan," kata Dika.Â
Selama menjalani PJJ, Dika juga bercerita soal bantuan kuota dari Kemendikbud yang dia dapatkan. Menurut Dika sedikitnya kuota itu membantu untuk mengakses e-learning kampusnya dan menjalani perkuliahan secara daring. "Harapan saya adalah seluruh pelajar, tenaga pengajar/pendidikan, dan orang-orang yang tidak bisa disebutkan satu persatu dapat belajar banyak dan bisa menghadapi kekurangan ini akibat pandemi COVID-19," kata Dika.