Mohon tunggu...
Wahyu Catur Prasetyo
Wahyu Catur Prasetyo Mohon Tunggu... Model - Penulis Pemula

MC (Emcee), Model, English teacher, Duta Donor Darah PMI Kota Yogyakarta 2016, L-TransforMen L-Men 2010

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumah Kreatif Jogja, Rumah Kita Juga (part 2 of 3)

19 Oktober 2017   08:30 Diperbarui: 28 Oktober 2017   05:12 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi : Rumah Kreatif Jogja

Nafas saya tersengal ketika ibu Yuki tiba-tiba bertanya kepada saya "Lha kalau mas Wahyu, punya usaha apa, mas?". Batin saya berucap "Waduh.....gue jawab apa ya?". Kemudian muncul ide dalam kepala saya "Saya datang ke acara ini karena diundang oleh mas Bio, tante. Saya ini di sini berlaku sebagai tim hore, ya semacam extras atau figuran di FTV gitu, hehe". Semua orang yang saya ajak berkenalan tersebut pun tertawa kepada candaan saya. Kami pun melanjutkan obrolan kami, sampai mas Bio menarik diri karena akan menyambut kedatangan ibu menteri dan rombongannya.

Kami pun berpindah ruangan menuju ruangan yang berhiaskan grafiti Zona Produktif tadi. Beberapa menit kemudian, ibu menteri pun tiba ke RKJ dan meresmikan RKJ sebagai Rumah Kreatif BUMN di Yogyakarta yang berada di bawah bendera BRI. Acara berlangsung khidmat dan lancar. Ibu menteri berkeliling RKJ dan meninjau beragam kegiatan yang berlangsung, seperti ada beberapa pelaku UMKM yang sedang mempresentasikan produk-produk mereka, dan juga ada beberapa desainer grafis dan animator selaku pelaku kreatif yang berkegiatan. Pun kemudian ibu menteri sempat berbincang dengan pengelola RKJ yang ternyata salah satunya adalah mas Bio.

Selepas acara pembukaan tersebut, para hadirin dipersilakan berfoto bersama dengan ibu menteri. Tentu saja kesempatan tersebut tidak boleh lepas dari genggaman saya. Saya pun memberanikan diri berfoto bersama dengan beliau. Dan akhirnya, saya berhasil berfoto dengan beliau yang kemudian langsung saya unggah ke akun media sosial saya. Walau sebenarnya saya ketar-ketir juga jika semisal ibu menteri bertanya kepada saya dengan pertanyaan yang sama seperti yang diungkapkan oleh ibu Yuki sebelumnya. Yang penting saya sudah berhasil berfoto bersama dengan sosok inspiratif tersebut. Bingo!

Sesaat kemudian, ibu menteri dan rombongannya berpamitan karena akan melanjutkan kepada kegiatan lainnya. Mas Bio pun bergabung kembali dengan kelompok saya tadi. Beliau menjelaskan kepada kami mengenai apa itu RKJ, visi dan misi RKJ, serta menjelaskan fungsi ruangan-ruangan yang ada di RKJ seperti Zona Karya yang berada di lantai bawah, Zona Kreatif yang berada di ruang sebelah, Zona Produktif yang tengah kami tempati, dan Zona Inspiratif yang sebelumnya kami singgahi. Beliau juga menjelaskan mengenai filosofi mengenai lukisan proses metamorfosa telur yang bertransformasi menjadi kupu-kupu yang berada di ruang depan RKJ, dimana nantinya RKJ akan memandu para wirausahawan UMKM dan pelaku kreatif untuk menjadi pelaku usaha yang sukses. Intinya, RKJ akan memandu para wirausahawan UMKM dan pelaku kreatif from nothing to be something. Dalam hati saya mengatakan "Wah...keren ya".

Para hadirin pun satu demi satu meninggalkan RKJ karena acara pembukaan tersebut telah berakhir. Saya pun pulang kembali menuju tempat tinggal saya, tanpa terbersit pun dalam benak saya untuk mengikuti proses panduan dari RKJ kepada saya karena saya sendiri bukanlah seorang wirausahawan UMKM, pun bukan pula seorang pelaku kreatif. Walaupun sejujurnya saya tertarik kepada fasilitas yang ditawarkan oleh RKJ tersebut, seperti misalnya jaringan internet gratis untuk pengunjungnya. Mahasiswa mana sih yang tidak menyukai internet gratis? Saya sendiri sebagai seorang mahasiswa, tentu saja tertarik untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Namun satu hal tak terlupakan bagi saya saat itu adalah saya berhasil berjabat tangan dan berfoto bersama dengan ibu menteri. It would be a memorable moment that I won't forget for my whole life.

Bersambung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun