Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Pengalaman

3 November 2023   14:28 Diperbarui: 3 November 2023   14:30 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: koleksi pribadi

Dahulu saya dan teman-teman suka berdebat tentang apakah seseorang harus makan racun tikus terlebih dahulu untuk memastikan bahwa racun tersebut dapat bekerja dan membunuh seekor tikus. Meskipun di kemasan produk dijelaskan bagaimana racun tikus tersebut bekerja, disertai dengan ilustrasi gambar, tetap saja banyak kawan yang menganggap itu hanya teori dari produsen racun tersebut.

Biasanya perdebatan akan terhenti ketika salah satu peserta menyatakan bahwa dia telah mencoba menggunakan racun tikus tersebut dan menyebabkan kematian beberapa tikus di rumahnya, hingga menimbulkan bau yang cukup menyengat. Secara tidak langsung orang tersebut menyatakan bahwa racun tikus telah bekerja sesuai dengan brosurnya dan bisa membunuh tikus. Inilah yang disebut dengan pengalaman, ketika teori dan praktek bertemu, menghasilkan suatu fakta.

Sesungguhnya banyak sekali ilmu pengetahuan, teori dalam buku-buku, tulisan, jurnal, makalah, dan lain sebagainya. Ada yang dasar penyusunannya dari hipotesa dan analisis, namun ada juga dari empiris dan fakta, kejadian sesungguhnya. Kalau ingin ahli dalam suatu bidang, bisa jadi kita harus membaca puluhan bahkan ratusan buku. Terkadang saya membayangkan apakah mungkin menghabiskan berjam-jam waktu untuk membaca referensi-referensi tersebut, belum dengan prakteknya?

Hingga akhirnya seorang senior di pekerjaan memberikan nasehat, cara singkat menjadi seorang yang cukup ahli di suatu bidang pekerjaan atau keilmuan. Beliau berkata "Mas, mungkin kamu akan butuh puluhan tahun untuk membaca semua teori yang ada di buku-buku acuan dan kemudian mempraktekannya. Namun ingat, satu tindakan atau pengalaman lebih baik dari seribu teori. Belajarlah dari pengalaman orang lain."

Belajar dari pengalaman orang lain, kira-kira itu pesan senior saya untuk lebih cepat memahami teori-teori sekaligus penerapannya di lapangan. Karena dari suatu pengalaman, kita akan tahu landasan teori yang digunakan untuk prakteknya, bagaimana penerapannya, kualitas hasilnya, dan pembelajarannya. Dari suatu pengalaman kita akan mendapat paket komplit dari A -- Z, dari teori hingga cara penerapannya, dan termasuk baik dan buruk atas hasilnya. Inilah pembelajaran sesungguhnya yang sangat efektif dan efisien.

Berbicara mengenai pengalaman, di suatu perusahaan akan banyak sekali pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh para pekerjanya. Pengalaman-pengalaman ini terutama yang berkaitan dengan bidang kerjanya masing-masing. Ada pengalaman yang mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, ada juga kerugian, atau pengalaman trouble shooting terhadap suatu proses bisnis atau pengoperasian, dan masih banyak pengalaman-pengalaman lainnya.

Seperti kita ketahui, pengalaman-pengalaman ini adalah harta karun yang sangat berharga bagi perusahaan dan sangat layak untuk diketahui dan dipelajari oleh seluruh pekerja. Dengan belajar dari pengalaman-pengalaman ini, harapannya dapat mendukung tugas dan tanggung jawab pekerja.

Oleh karenanya menjadi penting bagi perusahaan untuk menuliskan pengalaman-pengalaman para pekerjanya, dan secara rutin membagikannya pada para pekerja lain baik melalui tulisan, buletin atau diskusi secara langsung dengan si empunya pengalaman. Tidak perlu menunggu si pekerja mau pensiun terlebih dahulu baru perusahaan mulai menuliskan pengalamannya dalam buku. Intinya sewaktu-waktu saat mempunyai pengalaman berharga, pekerja dapat menuliskannya secara langsung dengan bantuan dan difasilitasi perusahaan.

Perusahaan perlu mendorong terbentuknya kelompok-kelompok community of practice lintas bagian, dan menghidupinya. Dalam grup-grup ini, anggotanya akan saling berbagi pengalaman untuk ditularkan dan menjadi pelajaran bagi anggota lainnya. Mereka tidak perlu mengulang kesalahan sama yang pernah dikerjakan oleh anggota grup lainnya dimana pada akhirnya berujung kegagalan. Melalui berbagi pengalaman, anggota grup dapat mempunyai bayangan guna menyelesaiakan berbagai permasalahan di bidang kerjanya. Bukankah ini sangat menguntungkan bagi perusahaan?

Kelemahan utama pekerja dalam menyampaikan pengalamannya adalah  menuliskan pengalaman tersebut. Mereka akan lebih mudah berkata-kata, menceritakan pengalamannya secara langsung. Ini hal yang alami dan biasa dihadapi banyak orang. Solusinya adalah perusahaan perlu menyediakan ghost writer untuk menggali dan menuliskan pengalaman-pengalaman dari para pekerja ini secara periodik. Melalui tulisan, pengalaman para pekerja (ahli) dalam perusahaan akan tersimpan. Tulisan ini akan digunakan kapan pun diperlukan oleh siapapun dalam organisasi yang membutuhkan.

MRR, Jkt-11/03/2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun