Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ketika Mencari Salah Itu Mudah

11 Januari 2022   15:06 Diperbarui: 11 Januari 2022   15:10 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Beberapa pekan lalu dalam sebuah diskusi, seorang teman menyoroti peran dari seorang internal auditor. Menurutnya internal auditor mempunyai peran dalam spektrum luas, selain audit juga melakukan pembinaan dan perbaikan sistem tata kerja. Kalau sekedar mencari salah, maka itu tugas yang sangat gampang mengingat manusia tempatnya salah dan lupa.

Mengutip hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi "Setiap anak Adam pernah berbuat salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertobat dari kesalahannya". Tidak seorangpun manusia yang terbebas dari kesalahan. Semua manusia mempunyai rahasia kesalahan atau aibnya masing-masing.

Orang mungkin mengenal kita sebagai pribadi yang soleh, baik dan sabar. Namun apa yang orang lihat belum tentu setiap saat mencerminkan hal tersebut. Orang hanya melihat apa yang ada di hadapan mereka saat itu, tidak 24 jam mengawasi atau memantau. 

Sesungguhnya dalam 24 jam kehidupan seorang manusia pasti ada kesalahan yang diperbuatnya, baik dalam konteks kemanusiaan maupun hubungan ke atas (hablumminallah).

Kesalahan-kesalahan atau aib yang diperbuat manusia tidak selalu diketahui orang lain. Hal ini terjadi karena Allah SWT menutupi aib yang diperbuat oleh manusia. Jikalau aib ini Allah buka niscaya mungkin pandangan orang terhadap diri kita akan berubah 180 derajat dan bahkan tidak mau bergaul lagi.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda "Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan dalam bermaksiat. Yaitu seseorang yang telah berbuat dosa di malam hari lantas di pagi harinya ia berkata bahwa ia telah berbuat dosa ini dan itu padahal Allah telah menutupi dosanya. 

Pada malam harinya, Allah telah menutupi aibnya, namun di pagi harinya ia membuka sendiri aib yang telah Allah tutupi." (HR. Bukhari, no. 6069 dan Muslim, no. 2990).

Jadi pertanyaannya, megapa kita masih senang bergunjing, mencari-cari, dan memperbincangkan aib orang lain? Padahal sudah jelas perintah agar manusia tidak mengumbar aib diri sendiri bahkan orang lain.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang susah, Allah akan mudahkan urusannya di dunia dan akhirat. 

Barangsiapa menutupi aib seorang, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya." (HR. Muslim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun