Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Masjid sebagai Penjaga Akhlak dan Agen Kesejahteraan Rakyat, Sebuah Reposisi Peran

22 April 2021   13:42 Diperbarui: 22 April 2021   21:10 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Terkadang sesama pengurus masjid juga terjadi gesekan dengan berbagai macam soal sebagai penyebabnya. Kadang kala pengurus Yayasan yang menaungi lahan masjid berkonflik juga dengan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Sudah menjadi kebiasaan umum di perumahan, masjid menempati lahan fasum atau fasos yang secara teori milik Pemda. Oleh karenanya diperlukan Yayasan yang akan berkontrak dengan Pemda untuk mengelola lahan tersebut menjadi masjid. Lebih lanjut Yayasan biasanya akan membentuk kepengurusan DKM untuk operasional masjid tiap harinya.

Bagi mereka (jamaah) yang kemudian "kalah" berkonflik biasanya akan bersifat pasif sebagai jamaah biasa saja, ada pula yang kemudian berpindah masjid untuk ibadahnya, dan yang lebih ekstrem akan membangun masjid sendiri. Namun demikian nuansa yang terjadi adalah permusuhan, perpecahan dan kekecewaan akibat konflik.

Oleh karenanya menjadi tugas pengelola atau manajemen masjid agar bisa menaungi kaum muslim yang secara natural sudah sangat beragam. Mazhab, pendapat, pemikiran muslim satu dan lainnya sudah berbeda, selera atau preferensi tentang ustad atau pengajian juga tidak sama. Perbedaan-perbedaan ini selama tidak keluar dari koridor Ahlussunnah wal Jamaah dan dihukumi sesat atau terlarang oleh otoritas agama dan negara maka tidak menjadi soal.

Pengelola masjid harus menjadi manajer yang baik untuk menaungi kepentingan berbagai ragam jamaah. Persatuan umat dikedepankan, turunkan ego dan jangan menginisiasi konflik. Masjid harus tetap menjadi media persatuan, bukan perpecahan apalagi permusuhan, menyatukan bukan mencerai-beraikan.

Penjaga Akhlak dan Agen Kesejahteraan Rakyat

Setelah masjid benar-benar bisa memosisikan sebagai media penyatu umat, maka ada tugas besar selanjutnya yang tidak kalah hebatnya. Hal ini berkaitan dengan peran masjid sebagai penjaga akhlak dan moral umat, serta agen kesejahteraan masyarakat.

Pertama sebagai penjaga akhlak dan moral umat. Masjid tidak hanya menyediakan sarana peribadatan saja pada jamaahnya. Namun masjid harus bisa memberikan makanan rohani pada para jamaahnya yang akan mendekatkan perilaku mereka agar tetap pada rambu-rambu yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Rohani yang terisi dengan ajaran-ajaran yang baik akan menginspirasi seorang muslim untuk senantiasa berbuat kebaikan dan mendekatkan dirinya dengan ketakwaan pada Tuhannya.

Bisa dibayangkan ketika masjid bisa "menggarap" jamaahnya untuk memilik akhlak dan moral yang baik, maka efek domino yang akan terjadi menjadi sangat besar. Para jamaah akan pulang ke rumah dan keluarga masing-masing dengan membawa perilaku, akhlak yang baik. Suatu hal yang akan banyak diingat orang lain adalah ketika dalam keseharian seseorang menampilkan perilaku yang baik, santun dan menyenangkan selama berinteraksi dengannya.

Akhlak, perilaku, moral dari seorang muslim yang baik tentu akan dilihat, ditiru, atau minimal menjadi inspirasi bagi keluarga, kerabat, teman, rekan kerja, serta banyak orang lainnya. Dengan menjalankan perilaku yang baik dan bisa menjadi teladan, secara tak sadar seorang muslim sudah mendakwahkan ajaran agamanya dengan baik.

Akhlak dan moral yang baik sudah seharusnya menjadi prioritas dan tanggung jawab masjid terhadap jamaahnya. Masjid harus bisa membentuk, menjaga, bahkan mengalibrasi akhlak para jamaahnya sesuai dengan standar nilai-nilai agama. Sehingga kalau kita pikir secara logis, semakin dekat rumah seseorang dengan masjid maka akhlaknya semakin baik. 

Apabila masjid bisa menjalankan peran ini, maka sungguh ada harapan besar bagi bangsa Indonesia untuk memiliki rakyat dengan akhlak dan moral yang baik di mana akan membawa kemajuan Indonesia ke depan.

Kedua sebagai agen kesejahteraan rakyat.  Peran ini tidak kalah pentingnya dengan peran pertama. Peran dalam pengisian rohani jamaah akan menjadi sulit terjadi ketika para jamaah masih berkutat dengan urusan perutnya masing-masing. Maka menjadi penting peran masjid sebagai akselerator ekonomi umat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun