Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sama-sama Berkorban

4 Juli 2018   11:41 Diperbarui: 5 Juli 2018   06:51 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Beberapa waktu yang lalu saya bertanya kepada seorang tetangga perihal bisnis yang dijalaninya di samping pekerjaan sebagai karyawan sebuah perusahaan besar di tanah air. Kata dia bisnis yang dibangun dengan teman-temannya sudah berhenti. Saat saya tanya kenapa, dia menjawab bahwa saat untung maka semuanya terlihat normal-normal saja dan semua gembira, namun saat bisnis mengalami kerugian maka semua orang tidak mau bertanggungjawab dan melemparkan masalah pada tetangga saya tersebut. Jadi istilahnya kalau untung semua orang ramai-ramai mengklaim punya andil dalam keberhasilan tersebut, namun kalau rugi bersikap sebaliknya.

Pada lain kesempatan banyak teman yang mengkritisi kejadian lainnya, yaitu perihal pembatasan plat mobil ganjil genap yang diperluas cakupan daerahnya demikian juga waktu berlakunya guna menyongsong ASIAN Games yang diselenggarakan di Jakarta. 

Salah seorang kawan mengatakan sebagai tuan rumah kita harus mensukseskan acara tersebut, dan salah satunya adalah dengan rela berkorban mematuhi aturan ganjil genap tersebut dan beralih ke mode transportasi lainnya. Lebih lanjut dia juga mengajak agar para pejabat juga bersama-sama ikut berkorban bersama rakyat. Jangan rakyat disuruh berkorban, kena macet, namun para pejabat memakai vorreijder atau patwal untuk mengantarkan mereka padahal tidak penting-penting dan urgen kegiatannya hingga sampai rakyat yang memakai motor/mobil pribadi disuruh minggir ketika mereka lewat.

Cerita yang lain datang dari suatu perusahaan yang sedang giat-giatnya melakukan efisiensi guna menekan biaya operasi ditengah kerasnya persaingan dan lesunya ekonomi. Agar keuntungan perusahaan terjaga maka biaya-biaya yang dianggap tidak perlu harus dikurangi, dan anggaran pun dipotong. Dari yang namanya jamuan sampai hal-hal pendukung lainnya dipotong anggarannya. 

Semua karyawan harus mematuhi program efisiensi ini dan mensukseskannya tanpa syarat. Namun ketika jamuan untuk karyawan berkurang, tidak demikian halnya dengan jajaran elit manajemen. Kadang-kadang ketika para elit perusahaan berulang tahun, para bawahannya diundang dalam acara syukuran makan-makan yang dibiayai perusahaan, bertolak belakang dengan efisiensi yang digembar-gemborkan.

Seringkali dalam hidup kita meminta orang lain untuk berkorban, dengan membawa-bawa pernyataan bahwa mereka perlu berkorban demi suksesnya suatu kegiatan dan acara yang akan berdampak baik nantinya buat mereka sendiri. Namun seringkali pula kita hanya mau mereka saja yang berkorban, namun kita sendiri enggan berkorban. Sebuah ajakan yang hanya akan bermakna kosong tanpa kita juga mempertontonkan pengorbanan yang sama dengan mereka, kalau bisa lebih.

Seringkali saya alami sedang mengalami macet di jalan tol atau jalan biasa namun suara mobil belakang dengan sirine meraung-raung diikuti kilatan lampu biru dari grill depan mobil. Biasanya mobil-mobil ini berpelat mobil dngan huruf belakang RF yang sering diasosiasikan dengan plat para pejabat. Kadang pula mobil biasa dikawal oleh patwal dalam kondisi lalu lintas macet parah. Kalau ambulance yang lewat kita masih bisa mengerti, namun ini kendaraan yang tidak jelas tingkat urgensinya.

Kepekaan dan rasa untuk sama-sama berkorban demi kepentingan yang lebih luas dan besar harus ditanamkan dan diamalkan. Ucapan para pemimpin, tokoh, pemuka masyarakat itu harus sama dengan tindakannya. Karena kepatuhan itu dibangun atas dasar ketauladanan, apalagi dalam hal kepatuhan yang sifatnya pembatasan atas kenikmatan seperti aturan ganjil genap, efisiensi, seperti yang disampaikan dalam contoh di atas. Rasa-rasanya frase sama-sama berkorban akan mundah dilakukan kalau semua orang punya komitmen untuk menjalankannya, tidak ada perbedaan atas pelaksanaannya.

Ingatlah firman Allah dalam surat Ash-Shaff ayat 2-3:

 "Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan."

 MRR, Cbn-04/07/2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun