Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akalmu untuk Idemu

20 November 2017   07:31 Diperbarui: 20 November 2017   08:08 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aplikasi Whatsapp merupakan salah satu aplikasi yang sangat masif digunakan oleh orang di seantero dunia. Hampir tidak ada dari kita yang tidak memasang aplikasi Whatsapp di handphone masing-masing. Komunikasi tidak lagi dilakukan dengan direct calling, namun melalui aplikasi pesan. Tahukah anda bahwa aplikasi whatsapp dimulai dari ide sederhana seorang Jan Koum yang awalnya punya ide menciptakan sebuah aplikasi yang bisa mem-broadcast status ketika seseorang tidak dapat dihubungi karena alasan tertentu. Berawal dari ide sederhana tersebut kemudian Jan Koum mengembangkan aplikasi Whatsapp yang sangat powerfull dan di tahun 2014 dibeli Facebook dengan nilai USD 19 miliar atau sekitar Rp 282 triliun.

Facebook bermula dari ide Mark Zuckerberg (saat itu mahasiswa semester II Harvard University) membuat sebuah situs kontak jodoh untuk rekan-rekan kampusnya. Ide itu yang kemudian menjadi situs yang bernama Facebook di tahun 2004 dan menjadi perusahaan  dengan Market Capitalization sekitar 438,3 miliar Dolar (sekitar 5.960 triliyun rupiah) saat tulisan ini dibuat. Padahal pada saat ide itu ditelurkan, biro jodoh juga bukan sesuatu yang baru, namun sudah banyak bertebaran.

Masih banyak lagi contoh ide sederhana yang akhirnya mempunyai pengaruh besar baik dalam bisnis maupun kehidupan. Ide bisa datang dari seorang anak kecil, rakyat jelata, orang kaya, karyawan rendahan, pejabat, dan banyak orang dengan beragam profesi dan strata sosial. Ide bukan pada masalah siapa yang mencetuskan, tapi apa yang dicetuskannya. 

Seringkali kita menganggap ide yang disampaikan orang lain sebagai sesuatu yang murahan, tidak canggih, kurang brilian bahkan mengatakannya sebagai sampah. Kadang pula kita mengatakan hal tersebut untuk ide yang dilontarkan anak-anak maupun bawahan kita. Ketika kita mencemooh dan mengkerdilkan ide yang dilontarkan orang lain, hal tersebut sama saja dengan mematikan pikiran mereka. Mereka akan menjadi malas dan takut untuk mengeluarkan ide karena tidak siap dengan cemoohan dan ejekan yang akan diterima.

Salah satu penggerak suatu perusahaan agar tetap berjalan adalah inovasi. Inovasi untuk melakukan perbaikan terhadap proses, operasional, tata kelola, maupun produk sehingga bisa menjaga kesinambungan perusahaan menjalankan bisnisnya dan memperoleh keuntungan. Inovasi ini pasti di dahului dari ide kreatif yang bisa ditelurkan siapa saja di perusahaan tersebut. 

Kita harus sadari bahwa inovasi dan adaptasilah yang bisa menjaga perusahaan tetap hidup. Kalau kita sudah menyadari, maka memelihara iklim agar semua elemen dalam organisasi atau perusahaan bisa setiap saat mengeluarkan ide-ide kreatifnya yang menjadi triger terjadinya inovasi menjadi pekerjaan yang harus diperhatikan. Jangan sampai iklim tidak kondusif sehingga menghambat sesorang bebas menyampaikan idenya.

Buatlah saluran-saluran rutin dan tetap agar setiap orang di dalam organisasi/perusahaan dapat menyalurkan ide-ide kreatif mereka setiap saat tanpa menunggu satu momen tertentu, karena ide bisa muncul kapan saja. Biarkan orang berkreasi, berilah ruang agar mereka mengungkapkan ide-idenya, dan hargai. 

Seringkali orang hanya ingin dihargai ketika mengungkapkan idenya, bukan ingin dibayar atau mendapat jabatan, karena dengan dihargai bagi mereka sudah cukup. Dari ide-ide yang ada, perusahaan kemudian tinggal memilih mana yang sesuai dan bisa diimplementasikan dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek. Ide-ide yang terpilih kemudian disemai, dipupuk dan diimplementasikan, dimana dari sini bisa muncul bisnis baru, inovasi terhadap produk, efisiensi proses kerja dan lain-lainnya yang membatu perusahaan untuk tetap tumbuh dan dapat bersaing di dunia industri.

Terhadap ide-ide yang belum dipakai, tetaplah berikan apresiasi dan semangat agar tetap berpikir kreatif dan think of no box. Bagi ide-ide yang terpilih berilah penghargaan sehingga menjaga semangat dan dan memberikan memotivasi lebih pada semua orang untuk tetap berpikir dan mengeluarkan ide-idenya.

Perusahaan harus bisa membuat sistem pencetusan-penyemaian-pemupukan-pengimplementasian ide-ide dari semua anggota organisasinya. Memelihara ide-ide agar tetap keluar adalah sama dengan mendorong agar orang tetap senantiasa berpikir dan menggunakan akalnya. Akal manusia adalah anugerah terbesar yang diberikan dengan Allah. Menjadi suatu yang baik apabila akal ini terpelihara, termanfaatkan, dan menelurkan ide-ide kebaikan yang bermanfaat bagi sesama. Sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun