Mohon tunggu...
M Firmansyah
M Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pegawai Pertamina yang Tolak Ahok Diminta Resign karena Antrean yang Ingin Menggantikan Banyak

19 November 2019   08:58 Diperbarui: 19 November 2019   09:00 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serikat pekerja yang menolak Ahok memimpin pertamina diminta netizen untuk mundur jika tidak puas dengan keputusan pemerintah, jika nantinya BTP atau ahok benar-benar memimpin pastilah sang pegawai akan tidak nyaman atau grundel dihati daripada merusak hati dan membakar jiwa lebih baik sedini mungkin pegawai anti ahok tersebut membuat surat resign secepat-cepatnya. 

Belakangan beredar sang ketua serikat pekerja ikut dan berpoto di reoni aksi 212 tahun lalu, disusul pengakuan poppy dan sandra yang pernah menemani sang ketua karaoke di cilacap, netizen bisa bersuara dan memberikan kesaksian betapa kemunafikan tak bisa di rahasiakan lagi, orang yang bungkusnya suci dan penuh simbol-simbol religi pasti tak berkuasa di hadapan godaan wanita cantik dan bujuk syahwat dan materi. 

Ahok dikenal di masyarakat sebagai musuh para koruptor dan kaum radikal, ahok kerap bertengger di semua lembaga survei sebagai kandidat pemimpin negeri ini, namun ia tersandung UU yang tidak membolehkan ia jadi presiden bahkan menteri sekalipun, lalu harapan kiprah Ahok masih bisa kita rasakan jika Ahok benar-benar memberantas mafia-mafia di pertamina, itupun kalo ia benar di tasbihkan jadi direksi atau komisaris di BUMN basah ini. 

Penolakan terhadap ahok bisa jadi melanggar hak orang untuk berbakti pada negara apalagi ahok dipenjara karena kasus yang kontroversi dan masih banyak perdebatan, tapi jika benar ahok memegang jabatan direksi atau jadi direktur utama sekalipun ia harus merangkul segelintir orang yang menolaknya atau ahok menyarankan orang yang menolaknya untuk pensiun dini atau resign secara terhormat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun