Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu.
Kejayaan Sriwijaya dan Majapahit merupakan sejarah awal pengenalan wilayah kepulauan nusantara yang merupakan tanah air bangsa Indonesia.
Sebutan nusantara diberikan oleh seorang pujangga pada masa Kerajaan Majapahit, kemudian pada masa penjajahan Belanda sebutan ini diubah oleh pemerintah Belanda menjadi Hindia Belanda.
Indonesia berasal dari bahasa latin indus dan nesos yang berarti India dan pulau-pulau (MPR, 2017: 148).
Indonesia merupakan sebutan yang diberikan untuk pulau-pulau yang ada di Samudera Hindia dan itulah yang dimaksud sebagai satuan pulau yang kemudian disebut dengan Indonesia.
Pada tahun 1850, George Windsor Earl seorang Inggris etnolog mengusulkan istilah Indunesians dan preperensi Melayunesians untuk penduduk kepulauan Hindia atau Malayan Archipelago.
Kemudian seorang mahasiswa bernama Earl James Richardison Logan menggunakan Indonesia sebagai sinonim untuk Kepulauan Hindia.
Namun dikalangan akademik Belanda, di Hindia Timur enggan menggunakan Indonesia sebaliknya mereka menggunakan istilah Melayu Nusantara (Malaische Archipel).
Sejak tahun 1900 nama Indonesia menjadi lebih umum dikalangan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakan nama Indonesia untuk ekspresi politiknya.
Adolf Bastian dari Universitas Berlin memopulerkan nama Indonesia melalui bukunya Indonesia oder die inseln des malayischen arcipels (1884-1894).
Baca juga: Asal Muasal Lahirnya Nama Indonesia (YMK 4)