Mohon tunggu...
Mohammad RizkyFauzan
Mohammad RizkyFauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - hallo...

selamat membaca guys!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Media TV di Era Industri 4.0 dalam Upaya Menjaga Eksistensinya

7 Mei 2021   05:26 Diperbarui: 7 Mei 2021   05:39 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Memasuki era disrupsi teknologi yang bergeser pada era Revolusi Industri 4.0. World Economic Forum (WEF) menyebut Revolusi Industri 4.0 adalah revolusi berbasis Cyber Physical System yang secara garis besar merupakan gabungan tiga domain yaitu digital, fisik, dan biologi. Ditandai dengan munculnya fungsi-fungsi kecerdasan buatan (artificial intelligence), mobile supercomputing, intelligent robot, self-driving cars, neuro-technological brain enhancements, era big data yang membutuhkan kemampuan cybersecurity, era pengembangan biotechnology dan genetic editing (manipulasi gen). Sehingga membuat industri pertelevisian semakin mempunya tantangan dengan Revolusi Industri 4.0 dan di era digital ketika sebagian besar persebaran informasi berlangsung di dunia maya, industri pertelevisian menghadapi persaingan dengan media-media online yang relatif lebih mudah diakses.

Hal ini menuntut stasiun televisi untuk terus menghadirkan inovasi, baik dalam program tayangan maupun dalam media penyiaran, salah satunya dengan menyediakan akses untuk menonton siaran televisi secara online. Menonton siaran televisi dengan cara streaming, menurutnya, memang menjadi pilihan bagi anak muda, khususnya mahasiswa yang sedang berada di luar rumah atau yang tidak memiliki televisi di asrama atau tempat kos. Karena itu, cara ini menjadi salah satu cara antisipasi yang telah dilakukan oleh seluruh stasiun televisi menyediakan akses untuk streaming, sehingga penonton bisa mengakses siaran melalui gadget yang yang dimiliki.

Ada beberapa hal yang menjadi strategi bagi media televisi untuk menjaga eksistensinya yaitu merger, konvergensi, diversifikasi ke media sosial, dan layanan on demand.

Yang pertama ada merger, merger adalah suatu proses penyatuan dua perusahaan yang dilakukan untuk melakukan efisiensi, yaitu dengan menguasai pasar dan iklan, melalui penggabungan suatu perusahaan media yang dapat menguasai suatu informasi, dan termasuk mendistribusikan informasi yang terkait dengan kepentingan perusahaan bahkan pemiliki. Efisiensi ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara bersama-sama.

Strategi selanjutnya adalah konvergerensi, yang biasanya dilakukan untuk menggabungkan atau mengintegrasikan media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan ke satu titik tujuan. Contoh dari konvergerensi ialah membuat produk media dalam berbagai format, seperti teks, audio, dan audio-video. Kemajuan teknologi memungkinkan media melakukan distibusi sebuah produk media melalui berbagai format dan platform. Dan juga karena dibekali pengetahuan dan perangkat, seorang jurnalis dapat mengasilkan berita untuk berbagai platform. Dengan demikian produk media dapat diakses oleh khalayak secara lebih luas.

Selanjutnya ada diversifikasi ke media sosial, ialah suatu hal yang dilakukan sebuah perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan. Cara yang paling efektif yaitu dengan melibatkan  media sosial. Media sosial kini menjadi potensi pasar yang sangat besar . Seperti diketahui bahwa pengguna internet Indonesia rata-rata menghabiskan waktu selama 8 jam 52 menit untuk berselancar di internet. Media sosial bisa digunakan untuk menarik pengikut/penggemar/audiens. Akun media sosial dapat dimonetisasi dan juga terhubung google adsense, yang dapat memberi penghasilan bagi sebuah perusahaan.

Starategi yang terakhir yaitu layanan on demand, merupakan layanan yang menyediakan barang atau jasa ketika konsumen sedang menginginkannya. Kepopuleran layanan on demand mempengaruhi layanan konvensional lainnya, yakni pertelevisian. Layanan ini diantaranya menyediakan film atau serial televisi melalui sebuah platform yang dapat ditonton oleh pelanggannya kapan pun dan di mana pun. Dan juga media audio populer yang sering disebut dengan podcast, ialah merupakan file audio yang diunggah di internet dengan tujuan untuk didengarkan oleh banyak orang. Cara ini bisa digunakan karena penjualan layanan streaming melalui layanan on demand meningkat pesat secara global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun