Mohon tunggu...
Rafly Fachrizal
Rafly Fachrizal Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang penuh semangat menjelajahi tempat-tempat wisata. Dengan ketertarikan yang besar terhadap keindahan alam dan budaya, saya selalu mencari kesempatan untuk menjelajahi destinasi baru, baik yang terkenal maupun yang tersembunyi. Setiap perjalanan memberi saya pengalaman berharga dan cerita menarik yang ingin saya bagikan. Saya suka mencoba kuliner lokal, berinteraksi dengan penduduk setempat, dan mengabadikan momen-momen indah melalui foto. Bagi saya, setiap tempat memiliki pesonanya sendiri, dan saya berkomitmen untuk menjelajahi sebanyak mungkin untuk memperluas wawasan dan memperkaya hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penambangan Minyak dan Gas di Kalimantan : Dampak Lingkungan Dan Mitigasi Lingkungan

18 Oktober 2024   20:23 Diperbarui: 18 Oktober 2024   20:51 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Platform Migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Terjadinya Minyak dan Gas Bumi

Pendapat ilmuwan mengenai pembentukan minyak dan gas bumi (migas) terbagi menjadi dua aliran besar: teori organik dan teori anorganik (abiotik). Teori anorganik berargumen bahwa migas terbentuk melalui proses geologis alami yang sudah ada sejak awal pembentukan Bumi, tanpa keterlibatan organisme hidup, sementara teori organik meyakini bahwa migas berasal dari sisa-sisa makhluk hidup purbakala, seperti tumbuhan dan hewan, yang mengalami proses diagenesis di bawah lapisan tanah. Proses ini melibatkan tekanan dan temperatur tinggi selama periode waktu yang sangat panjang, yang mengubah materi organik menjadi hidrokarbon. Sebagian besar ahli perminyakan mendukung teori organik, mengingat bukti yang menunjukkan keterlibatan organisme dalam pembentukan migas. Jeffery S. Dukes dari Universitas Utah memperkirakan bahwa sekitar 90 ton tumbuhan purbakala diperlukan untuk memproduksi 1 gallon minyak mentah, menunjukkan bahwa sumber daya migas sangat bergantung pada akumulasi materi organik. Namun, tidak semua makhluk hidup yang mati akan berkontribusi pada pembentukan energi fosil; sebagian besar akan terurai dan kembali ke tanah, dengan kurang dari 1/10.000 dari biomassa yang terkubur dapat berubah menjadi bahan bakar fosil. Teori organik juga menyoroti bahwa organisme seperti ganggang dan tumbuhan tingkat tinggi memiliki struktur karbon yang lebih kompleks, yang berpotensi menghasilkan lebih banyak minyak bumi. 

Banyak ilmuwan juga berpendapat bahwa hewan purba, terutama plankton, memainkan peran penting dalam pembentukan migas. Pada era Paleozoikum, plankton menjadi sumber utama materi organik yang terkubur. Ketika mati, kerangka mereka terkubur bersama lumpur dan pasir, melindungi bangkai tersebut dari pelapukan. Sekitar 320 juta tahun yang lalu, pada periode Mesozoikum, dasar laut dipenuhi dengan fosil plankton, tetapi penurunan debit air yang drastis menyebabkan sebagian plankton tidak lagi berada di bawah permukaan laut, dan berbagai material menimbun fosil-fosil ini. Dengan tekanan dan panas ekstrem selama lebih dari 230 juta tahun, fosil-fosil ini mengalami perubahan menjadi hidrokarbon. Oleh karena itu, meskipun kedua teori menawarkan perspektif yang berbeda mengenai asal-usul migas, teori organik lebih banyak diterima dalam komunitas ilmiah. 

Sumber: http://www.prosesindustri.com/

Di mana saja keterdapatan minyak dan gas bumi (migas) di Kalimantan, dan perusahaan-perusahaan mana yang terlibat dalam eksplorasi serta  pengembangannya? 

Di Kalimantan Timur, cadangan gas raksasa yang mencuri perhatian ditemukan di North Ganal, hasil eksplorasi mendalam oleh perusahaan Italia, Eni. Tidak jauh dari lokasi tersebut, Mahakam Valley juga menjadi fokus perhatian, dengan potensi migas yang siap dilelang oleh Kementerian ESDM, menunjukkan janji yang besar untuk pengembangan energi. Sementara itu, di Kalimantan Barat, rencana ambisius sedang digagas untuk membangun tiga Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) demi meningkatkan efisiensi distribusi gas bumi. Dua badan usaha telah mengajukan proposal proyek inovatif di Kota Pontianak dan sekitarnya, berpotensi memperkuat infrastruktur energi regional. Tak ketinggalan, PT Pertamina, sebagai pemain utama di sektor migas nasional, terus berkontribusi dalam pengembangan dan eksplorasi potensi migas di seluruh Kalimantan, menciptakan landasan yang kokoh untuk masa depan energi berkelanjutan.

Bagaimana aktivitas pengeboran migas dapat mengubah struktur geologi dan mempengaruhi kestabilan tanah?

Aktivitas penambangan minyak dan gas (migas) di Kalimantan berdampak serius pada lingkungan melalui beberapa aspek geologi. Kebocoran bahan kimia berbahaya, seperti demulsifier dan corrosion inhibitor, dapat mencemari tanah dan air permukaan, merugikan ekosistem dan kesehatan masyarakat. Penggalian tanah dalam proses penambangan mengakibatkan hilangnya kesuburan dan meningkatkan risiko erosi, yang menyebabkan sedimentasi di sungai.

Pencemaran air asam tambang juga menjadi masalah, hasil reaksi mineral sulfida dengan air dan oksigen, yang menghasilkan air mengandung logam berat dan senyawa berbahaya. Pengeboran migas dapat mengubah struktur geologi, menciptakan retakan yang memengaruhi kestabilan tanah dan meningkatkan risiko longsor. Emisi gas rumah kaca dari ekstraksi dan pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi pada perubahan iklim, di mana gas metana memiliki potensi pemanasan global lebih tinggi daripada karbon dioksida. Selain itu, limbah hasil pemisahan minyak dan air yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, berdampak negatif pada ekosistem akuatik jika dibuang tanpa pengolahan yang tepat. 

Mitigasi Dampak Lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun