Mohon tunggu...
M Rafly Nurwahyu Dwi Saputra
M Rafly Nurwahyu Dwi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya

Saya adalah orang yang menyukai berita tentang perikanan, ekonomi di suatu wialayah dan berita tentang olahraga badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pendapatan Para Pengemudi Ojek Online

16 Juni 2022   16:23 Diperbarui: 16 Juni 2022   16:31 1639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ojek online merupakan salah satu alternatif transportasi terutama bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar di Indonesia yang rentan terhadap masalah kemacetan. Masyarakat sebagai penumpang memanfaatkan ojek untuk dapat tiba lebih awal di tempat tujuan. Pada masa modern saat ini, ojek lebih mudah didapatkan dengan menggunakan aplikasi yang terpasang di smartphone kita. Aplikasi tersebut menghubungkan driver dan pengguna dengan teknologi smartphone secara online yang menjadi salah satu keuntungan dan kelebihan dari transportasi online. Masyarakat mengenalnya dengan sebutan ojek online atau ojol. Bagi pengguna ojek online, mereka dapat langsung memesan lokasi yang ingin dituju dengan membuka aplikasi dan menunggu sampai driver datang untuk menjemput. Selain itu mereka juga dapat melihat biaya perjalanan dan memilih metode pembayaran secara tunai maupun non tunai. Bagi mereka, dengan adanya aplikasi tersebut memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk menyelesaikan berbagai aktivitas mereka.
Namun, pada Desember 2019 dunia dikejutkan dengan terdeteksinya virus COVID-19 di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok yang kemudian ditetapkan sebagai pandemik global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Pada awal bulan maret 2020, Indonesia mulai mengalami masa pandemi COVID-19 dengan terkonfirmasinya kasus pertama. Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi banyak sektor, termasuk sektor perekonomian. Terjadi kelesuan aktivitas perdagangan dan penurunan aktivitas masyarakat yang tadinya memanfaatkan transportasi ojek online. COVID-19 telah memberikan perubahan yang signifikan dalam menjalankan ojek online karena adanya kebijakan pemerintah melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sangat membatasi ruang gerak masyarakat.
Hasil penelitian Lembaga Demografi, FEB Universitas Airlangga tentang Survei Pengalaman Mitra Driver Gojek selama Pandemi COVID-19 dengan responden sebanyak 41.393 orang di 15 Provinsi di Indonesia mengungkapkan bahwa 63% mitra driver Gojek menyatakan hampir tidak ada penghasilan selama bulan Maret-April 2020, 36% menyatakan penghasilan berkurang, dan sisanya menyatakan penghasilan sama saja atau meningkat. Hal tersebut menggambarkan kondisi tekanan yang dialami para driver ojek online dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Akibat lainnya juga dirasakan oleh driver ojek online salah satunya yaitu mempengaruhi kesehatan mental mereka karena kondisi ekonomi mereka yang tidak stabil. Yue, et al (2020) menemukan adanya rasa hilang kepercayaan perekonomian pada rumah tangga yang mengenal seseorang yang terjangkit Covid-19. Hal-hal seperti ini tentu saja tidak bisa dianggap remeh. Mempelajari dampak-dampak negatif adanya pandemi ini di tingkat mikro perlu dilakukan, karena rumah tangga merupakan pemain kunci dalam perekonomian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun