Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gereja Ayam Berkokok Tempat Pertobatan St Petrus

1 April 2021   22:32 Diperbarui: 2 April 2021   06:39 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didepan Gereja Ayam Berkokok ( dok pri )

Di bawah  tanah  itu  amat  sangat  gelap, memang  kini  diberi  penerangan  listrik, namun  jika  listrik  itu  dimatikan  gelapnya  luar  biasa  tidak  ada  cahaya  yang  masuk.

Di dalam  ruang  itu  ada  Kitab  Suci  besar, dibuka  tepat  pada  kisah  penangkapan  dan  penyiksaan  Yesus  yang  dibawa  ke  rumah  imam  besar. Melihat  tempat  penyiksaan  Yesus  di  gereja  Ayam  Berkokok  itu  tentu  kita  dapat  memahami ketakutan  dan  keciutan  hati  Petrus  untuk  mengakui Gurunya,.

Apalagi  Yesus  telah  mengetahui  apa  yang  akan  terjadi  serta  mengatakan  semua  itu  kepada  para  rasul-Nya  ketika  di  Getsemani  yang  tertulis  dalam  Injil  Markus  14 : 26 -- 31 demikian

 "Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." 

Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lain pun berkata demikian juga.

Konon  tubuh  Yesus  dalam  keadaan  dirantai,  dilemparkan  begitu  saja  kebawah  gua  bawah  tanah  dari  tembok  yang  menjulang  tinggi, betapa  dia  diperlakukan  seperti  binatang, sungguh  begitu  besar  penderitaan  Tuhan  kita  karena  menanggung  beban  dosa  kita.

Dia  mau  mengembalikan  kekudusan  kita  dihadapan  Bapa-Nya, Dialah  yang  mesti  menanggungnya. Lalu  kami  berdoa  bersama  dan  secara  pribadi  ditempat  itu  untuk  mengenang  kesengsaraan  dan  pengorban-Nya.

Di halaman  depan  gereja  ada  Patung  Yesus  yang  dirantai, lalu  kedalam  gereja  ada  diorama  yang  menggambarkan  penderitaan  dan  penyiksaan  Yesus  Sang  Juru  Selamat  Manusia, dan  setiap  peziarah  bisa  menyusuri  ruang  atas  dan  masuk  diruang  bawah  tanah  dimana  Yesus  sendirian  semalaman  menantikan  pengadilan  Pilatus  dan  penyiksaan  selanjutnya.

Di ruang ini terdapat Kitab Suci, yang dibuka pada Naas yang meramalkan apa yang dialami Yesus ,oleh para Nabi ratusan tahun yang lalu (dok pri )
Di ruang ini terdapat Kitab Suci, yang dibuka pada Naas yang meramalkan apa yang dialami Yesus ,oleh para Nabi ratusan tahun yang lalu (dok pri )
Betapa  mengerikan  semua  pemandangan  itu yang  menggugah kesadaran  dan  nurani  kami  untuk  bertobat  dan  memperbaharui  diri, agar  Roh  Tuhan  yang  menuntun  kita  dalam  perjalanan  hidup  ini.

Semua  mengudar  kesadaran  para  peziarah  bahwa  cinta  Tuhan  tanpa  syarat  yang  merelakan  Diri-Nya  menderita,dan  mati  di  Salib  nantinya  untuk  mengembalikan martabat  manusia  sebagai  Citra  Allah, yang dating  dan  akan  kembali  kepada  Allah  Tri Tuggal.

Kehidupan selama  didunia  ini  yang  menjadi  tanggung  jawab setiap  pribadi  agar  terus memelihara  hubungan  kita  dengan  Tuhan  dan  melakukan  keutamaan  hidup  yang  berguna  bagi  keselamatan  jiwa  sendiri  dan  jiwa  sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun