Mohon tunggu...
Sri Mulyono
Sri Mulyono Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Pegiat Pendidikan

Seorang yang mempunyai kepeduliandalan dalam dunia pendidikan. Setelah bekerja selama 5 tahuan di Sampoerna Foundation, bersama teman2 mendirikan Sinambung Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencintai: Memupuk Daya Juang dan Hati yang Mudah Beryukur

4 Oktober 2017   09:20 Diperbarui: 4 Oktober 2017   09:26 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sebuah tulisan untuk seorang teman yang berulangtahun hari ini)"Suwun mas Monel & mas Wisnu utk testimoninya. Nyangkul di sawah & ngopeni sapi bagi saya waktu itu merupakan pekerjaan sehari2. Itu yg bisa saya lakukan utk membantu bapak simbok yg berprofesi sbg petani. Awalnya terasa berat & pingin berontak: ngapain harus ngerjakan pekerjaan kasar spt ini. Tapi melihat ketulusan bapak simbokku dlm merawat & membesarkan kami anak2nya, walau dg segala keterbatasannya, akhirnya luluh juga hati ini & dg rela membantu mengerjakan pekerjaan mereka sehari2. Yg semula terasa terpaksa lama2 menjadi biasa. Dalam banyak hal, kita patut bersyukur bila diberi kesempatan utk menjalani hidup yg berat & penuh keterbatasan. Karena saat itulah, kita sedang diajari utk memupuk daya juang & mengembangkan hati yg mudah bersyukur... ketoke ngono"

Kutipan di atas adalah tulisan seorang teman yang kebetulan pada hari ini berulang tahun. Tulisan ini merupakan respon atas tulisan ucapan selamat ulang tahun yang aku dan temanku sampaikan.

Dalam tulisan ucapan selamat ulang tahun aku menuliskan ini:

Belakangan ini aku membiasakan diri bangun pagi. Alarm aku set di pukul 03.45. Aku bangun, cuci muka, sikat gigi terus ambil mobil untuk keliling mencari klien. Aku hidupkan aplikasi uber online. Kira kira seminggu yang lalu aku mampir di sebuah SPBU di daerah Radio dalam. Aku lihat beberapa tukang ojek online tidur di lantai di halaman kantor SPBU tersebut. Melihat mereka spontan aku merasa kagum. Yang ada di benakku adalah semangat perjuangan mereka untuk mencari rejeki. Aku merasa mereka tentu telah bekerja keras semalaman atau mungkin seharian sehingga kelelahan dan akhhirnya mereka tertidur di situ. Bukan di rumah ataupun tempat lain yang lebih nyaman. Mereka tidur di emperan.

Sus, perjalanan hidupmu meraih kesuksesan saat ini sebagai pimpinan sebuah bank, tidak terlepas dari semangat dan daya juang yang kamu jalani. Ketekunanmu, kegigihanmu yang kamu lakukan secara konsisten dan persisten penuh komitmen itulah yang membentukmu seperti sekarang ini. Aku masih ingat saat dulu kamu main di rumah Berbah. Betapa kamu ini orang yang sangat rajin, pekerja keras dan mau melakukan apapun yang baik. Saat itu kamu dengan gembira membantu aku di sawah. Kamu membantu mengairi sawahku dan tidak sungkan untuk mencangkul.

Menjadi seorang pimpinan bank tentu bukanlah hal mudah. Banyak godaan dan tantangan tentunya. Berbekal kesederhanaan dan kejujurah yang ada, kamu pasti dapat mengatasi semuanya itu. Kamu tidak pernah neko neko, dan merupakan pribadi yang lurus. Kamu termasuk orang yang mempunyai integritas yang tinggi dalam mengemban tugas yang dipercayakan kepadamu.

Dalam posisimu sekarang ini, semoga kesempatan untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berpihak pada rakyat bukan kapitalis dapat kamu manfaatkan sebaik baiknya. Di sekitarmu mungkin banyak UKM yang perlu dibantu agar usahanya bangkit kembali. Mungkin mereka saat ini menunggu kebijakanmu. Semoga kamu semakin jeli melihat hal hal ini dan Roh Kebijaksanaan selalu menuntunmu untuk setiap kebijakan yang akan kamu ambil. Seperti apa yang telah dilakukan tuan atas pekerja dalam perumpamaan. Sang Tuan tidak berhenti pada keadilan semata tetapi telah melampui itu dan sampai pada Kemurahan Hati yang begitu besar.

Dalam dunia moderen sekarang ini, manusia semakin sulit untuk bersikap murah hati. Semua disibukkan oleh kebutuhan dan kepentingannya sendiri sehingga lupa untuk memikirkan dunia di luar dirinya. Manusia moderen dipaksa menjadi pribadi pribadi egois dan tidak peduli pada orang lain. Manusia tidak lagi menjadi manusia yang hidup tetapi menjadi seperti manusia robot yang tidak mempunyai empati terhadap sesamanya. Perjuanganmu tidak mudah Sus. Kepedulianmu dan perhatiannmu terhadap mereka yang membutuhkan tetap akan terwujud.  Aku percaya kamu bisa melewati semua tantangan dan godaan karena sebagian besar hidupmu telah kamu isi dengan hidup yang penuh perjuangan dan syukur. Kamu telah merasakan suka duka hidup dan sudah mengerti makna kehidupan ini.

Selamat ulang tahun Sus. Kiranya kebahagiaan dan keindahan hidup selalu menyertaimu bersama Sisca dan 2 malaikatmu. Kamu sudah berhasil mencintai kehidupan ini karena kamu mempunyai daya juang yang luar biasa dan hati yang selalu bersyukur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun