Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Strategi Indonesia Membajak, Jangan Dibajak!

16 Agustus 2020   06:37 Diperbarui: 16 Agustus 2020   07:16 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"membajak krisis", menjadi sebuah momentum untuk menyalip situasi dan kondisi menuju ketahanan ekonomi, sosial dan politik masa depan. Ini adalah gagasan baik, penting dan strategi untuk masa depan kita.

Sebuah pernyataan yang penting. Setidaknya, menyadarkan kita semua untuk bersiap-siap 'menyalip' disaat sebagian besar bangsa dan negara di dunia ini, tengah terseok-seok, akibat pandemi. Ini adalah situasi balapan yang kurang menguntungkan bagi semua orang, terkecuali bagi mereka yang siap dengan strategi mahir untuk memanfaatkan situasi dan krisis sebagai peluang berlari kencang.

Dalam situasi ini ada beberapa point yang harus disiapkan.

Pertama, mempersiapkan buldoser. Membajak krisis tidak cukup dengan kata-kata, tetapi butuh teknologi, alat atau kendaraan yang bisa digunakan dalam membajak krisis.

Kedua, butuh strategi yang tepat. Alih-alih bisa membajak krisis dengan baik, bila buldoser yang dimiliki itu, tidak bisa dikendalikan, malah akan membuat rusak petakan sawah yang sudah dimiliki ini.

Ketiga, harus sudah punya rencana tujuan pembajakan krisis. Sawah sudah dibajak, lantas mau ditanami apa ? di sini, visi, misi dan rencana kerja harus jelas dan tegas. Karena, bisa jadi, kalau sudah dibajak sawah tersebut, tetapi kemudian malah ditanami tanaman ganja, maka musibah berkepanjangan akan terjadi di negeri ini.

Keempat, tidak kalah pentingnya lagi, yakni membangun sinergi dengan para pengelola lain. pembajak sawah adalah satu orang, semenatra kita butuh struktur pegawai yang mampu menuntaskan pekerjaan paska pembajakan ini.

terakhir, perhatian momentum. Buat apa membajak sawah, jika musim kemarau sudah diambang pintu. Andaipun dipaksakan harus membajak sawah menjelang kemarau, maka diperlukan sistem kerja yang menyeluruh, sehingga pembajakan kebangsaan ini, tidak menjadikan negeri kita kering kerontang, miskin berkepanjangan.

Di luar persoalan itu, hal pokok yang harus diperhatikan, jangan sampai ada orang, golongan atau oknum yang memanfaatkan situasi. Kita yang membajak krisis, tetapi merek malah membajak kemerdekaan kita, sehingga menyebabkan masa depan bangsa ini menjadi suram.

Komunisme adalah pembajak kemerdekaan sila pertama kita !

keserakahan adalah pembajak kemerdekaan sila kedua kita !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun