Menulis. Imam Ali bin Abi Thalib, menurut satu riwayat pernah mengucapkan "ikatlah makna dengan menulis". Sebuah pernyataan menarik, dan penting untuk dijadikan sandaran, sekaligus motivasi bagi kita semua.
Adalah tepat, jika dikatakan bahwa menulis adalah sebuah upaya untuk mengikat makna. Kita tahu bersama, bahwa informasi yang ada di sekiter kita, berkembang liar, beterbangan, dan bergerak ke berbaagai penjujur.
Hanya mereka yang mampu menangkap informasi atau hikmah itu, yang kemudian dalam menyusunnya menjadi sebuah 'pengetahuan'. Tetapi, kumpulan pengetahuan yang ada dalam benak kita itu pun, akan mudah lepas lagi, bila tidak diikatnya.
Nah, cara mengikat pengetahuan atau informasi yang sudah kita pahami itu, adalah dengan menulis. atau Menuliskannya !
Aha !
Kita tersadarkan, dengan sebuah kata yang tercoret pada buku catatatan masa lalu, kita bisa menggali memory lama dengan tuturan kisah yang tak terbatas luasnya.
Betul. Saat kita membuka lembaran-lembaran tersisa, sebagaimana dalam catatan buku saat di SD, SMP atau SMA, kenangan kita tergugah kembali mengenai kisah dan hiruk pikuk di masa lalu. Adalah, sudah terbayangkan, bila tidak ada catatan-catatan yang tersisa itu, bisa jadi, sejumlah kenangan dan pengalaman hidup masa lalu, akan hilang terbawa angin.
Kata, tulisan, kalimat atau pernyataan yang tertuang pada sebuah lembaran kertas atau lembaran digital, akan mampu mengikat makna yang pernah kita dapatkan di masa tersebut.
Pada sebuah berita di dunia maya, tertuang bahwa :
Kata-kata tertulis telah menyelamatkan hidup, mengedarkan gagasan-gagasan kuat, melestarikan tradisi dan ingatan, dan banyak lagi. Momen-momen besar dalam sejarah telah membangkitkan dan menetapkan dasar bagi beberapa nilai paling penting yang dengannya kita hidup hari ini
Sehubungan hal ini, adalah menarik, jika kita memulai untuk bisa menulis, dan menuliskan pemahaman, pandangan, persepsi atau pengalaman kita kita terkait sesuatu hal. Karena dari pengalaman tertulis itulah, maka dikemudian hari akan terstrukturkan pengetahuan hidup yang lebih lengkap. Karena sungguhnya, pengetahuan itu adalah kumpulan pengalaman, persepsi atau informasi yang dimiliki manusia