Lah, kalau bagi kita yang menjadi pekerja ?
Saya yakin, bagi yang bekerja, pembukaan kembali sektor ekonomi dan wisata, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas. Hampir bisa dikatakan, selama pandemic, produktivitas kita menurun.Â
Hal itu, karena ruang gerak yang dipaksakan menyempit, sekedar di rumah, smentara jenis pekerjaan kita adalah pekerjaan luaran (out door). Oleh karena itu, secara terbuka, kita mengatakan bahwa bagi sebagian besar saudara kita, yang memiliki jenis pekerjaan luaran, pembukaan kembali sekor ekonomi dan wisaya, adalah upaya untuk meningkatkan produktivitas dan ruang kerja. Itulah kunci dari masalah kita !
Selama pandemic, sempat ada semacam paparan bahwa di era pandemic, pembelajaran daring dan belajar di rumah adalah model pembelajaran yang efektif. Mereka begitu menggebu-gebu mensosialisasikan hal itu!
Saya berpikir, bahwa pengusung gagasan itu, khusus untuk konteks pandemic, sangat tidak rasional. Mengapa ? bagaimana mau efektif belajar di rumah, sementara sumberdaya belajar hanya internet dan peralatan rumah tangga?Â
Beda dong, belajar di rumah atau PJJ, bila dilakukan di situasi normal. Â Teori bisa dicari dari internet, Â bahan prakteknya bisa beli ke supermarket, kemudian uji cobanya bisa dilakukan di rumah bareng-bareng dengan tetangga. Idealiasi serupa itu, kan tidak bsia dilakukan di rumah, seperti selama pandemi!Â
Teman belajar hanya orangtua, yang belum tentuk paham dengan bahan ajar, kelengapan bahan ajar, hanya teori, sementara bahan praktek, tidak bisa dibeli leluasa di pasaran, dan uji cobanya di mana , karena halaman rumah pun, tak bisa ?
Sekali lagi, izin kegiatan di luar rumah, pada dasarnya bukan sekedar bekerja atau belajarnya, tetapi lebih dalam konteks meningkatkan produkivitas, karena selama pandemic kemarin, banyak hal yang belum bisa dilakukan secara optimal !